DENPASAR, BALIPOST.com – Varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, sudah masuk Indonesia. Varian Delta ini, dikatakan lebih mudah menular.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, dr. Ni Kadek Dwi Widhiari, mengatakan, varian ini memiliki sifat yang sama dengan jenis virus penyebab COVID-19. Terkait varian Delta yang dikatakan paling mudah menular, menurut epidemiologi, hal itu memang benar.
Tak hanya sangat mudah menular, kata dia, varian ini juga sangat mudah menyerang anak-anak. Kalau dilihat secara tren, varian sebelumnya paling banyak menyerang orang dewasa. Namun, varian ini, selain mudah menyerang anak-anak, juga menyerang orang yang sudah divaksin. Tentu ini harus diwaspadai.
Lebih lanjut menurutnya, informasi kalau virus ini sangat mudah menular saat orang berpapasan, memang benar. Namun dirinya kembali mengingatkan kalau semua varian COVID-19 mudah menular kalau berpapasan jika orang itu tidak memakai alat pelindung diri, terutama masker. “Intinya penerapan protokol kesehatan yang paling penting untuk menangkal penularan virus ini,” katanya, Jumat (25/6).
Dalam menangkal penularan COVID-19, perlu tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pertama yakni menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan. “Itu sih yang paling penting. Pada prinsipnya itu,” ucapnya.
Dijelaskan, setiap varian virus itu biasanya akan lebih buruk dari varian sebelumnya. Karena dalam perjalanan, ada suatu mutasi dari virus itu.
Untuk itulah, hadirnya varian baru COVID-19, harus diwaspadai. “Inilah yang menyebabkan kita harus berhati-hati,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)