DENPASAR, BALIPOST.com – Peredaran narkoba di Bali tidak lepas dari peran jaringan narkoba yang kini mendekam di lapas. Bahkan BNNP Bali bekerja sama dengan Kanwilkum dan HAM Bali serta Lapas Kerobokan mengungkap penyelundupan narkoba dikendalikan napi.

Hal ini diakui Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum dan HAM Bali, Jamaruli Manihuruk. “Ada informasi masyarakat bahwa jaringan narkoba ada di lapas. Itu pasti ada karena pengedar dan bandar ada di dalam (lapas). Itu tidak kita sangkal karena 70 persen (di lapas) napi narkoba,” tegas Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk, Senin (28/6) saat menghadiri pemusnahan barang bukti puluhan kilogram narkoba di Kantor BNNP Bali.

Baca juga:  Ratusan Gram Narkoba Milik Napi Disita

Menurutnya, keberhasilan mengungkap 50 kilogram bruto ganja ini belumlah cukup. “Lapas masih ada kegiatan narkoba, itu pasti karena yang masuk lapas adalah para bandar dan pemakai narkoba,” tegasnya.

Dengan dukungan BNN dan jajarannya, ia meyakini jaringan tersebut bisa diputus. “Kita lindungi generasi muda dari narkoba. Kami punya komitmen tinggi menghapus ini semua. Namun dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat sangat kami perlukan, khusus informasi peredaran narkoba tersebut,” ucap Jamaruli.

Kata Jamaruli, 50 kilogram ganja itu bukan jumlah sedikit. Dengan komitmen tinggi akhirnya bisa terungkap.

Untuk mencegah sindikat narkoba berkembang di lapas, warga binaan setiap hari diajak ngobrol santai tapi pesan memutus jaringan narkoba harus masuk. Operasi juga sering dilakukan sehingga tidak ada barang terlarang sulit masuk. “Bahkan ada satuan pengamanan selalu melakukan razia rutin sehingga apabila suatu saat mereka (napi) melakukan itu (penyelundupan) tidak bisa lagi. Sekarang tidak ada penyelundupan, tapi ditangkapnya di luar (lapas),” ungkapnya.

Baca juga:  34 Teroris Ucapkan Ikrar Setia Kepada NKRI

Terkait dikendalikan dari lapas, menurutnya, ada hal-hal tertentu yang napi lakukan tapi upaya itu berhasil dicegah. Namun namanya informasi seperti itu bisa saja melalui media lain yang pihaknya tidak tahu. “Tapi HP selalu kita lakukan razia. Kita berantas terus. Pintu masuk hanya satu dan sangat ketat. Sekarang mereka tidak bisa lakukan penyelundupan,” ujarnya.

Sementara Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan, perlu dilakukan program mewujudkan Lapas Bersinar (bersih narkoba) dan saat ini sedang pihaknya lakukan dengan lapas. “Kami mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk memerangi narkoba, War On Grugs. Tujuannya melindungi masyarakat Bali, khususnya generasi muda dari bahaya dan penyalahgunaan narkotika,” tegasnya.

Baca juga:  Cegah Meluasnya COVID-19, Segini Jumlah Narapidana di Bali yang Dibebaskan

Sebelumnya, BNNP Bali melaksanakan pemusnahan barang bukti 48.540,27 gram netto dan sabu-sabu (SS) seberat 984,51gram netto dengan cara dibakar, Senin (28/6). Pembakaran narkoba tersebut menggunakan mesin incinerator di halaman Kantor BNNP Bali, dekat Pasar Kereneng, Denpasar Timur. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *