DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat Denpasar ternyata masih bersikap menunggu dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMP kali ini. Terbukti, meski pengumuman jalur di luar zonasi sudah dilakukan, sedangkan pendaftaran zonasi ditutup, Selasa (29/6), sekolah swasta masih minim pendaftar.
Hal itu disampaikan Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madianyana, M.M. Ia mengungkapkan peserta didik yang mendaftar di sekolah swasta masih minim.
Padahal, dilihat dari sisa kuota di sekolah negeri yang bisa diperebutkan mencapai 20.000 siswa. Ini artinya, masyarakat masih negeri minded dan kemungkinan menunggu adanya peluang PPDB gelombang kedua.
Di sekolah PGRI, menurut Madiadnyana, tersedia kuota untuk 6.000 siswa. Namun yang baru mendaftar sekitar 22 persen dari angka itu.
Untuk itu sejumlah kasek PGRI di Denpasar mendukung agar PPDB tahun berjalan sesuai juknis atau berbeda dengan sebelumnya yang banyak mengorbankan sekolah swasta. Pemerintah diminta benar- benar memberdayakan sekolah swasta dan menghindari ribuan PHK bagi guru dan pegawai di sekolah swasta. “Itu artinya kita bekerja secara profesional,” ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya mengatakan pihaknya memastikan bahwa PPDB sampai saat ini berjalan tegak lurus. Mewujudkan PPDB yang kredibel dan bertanggung jawab. Bahkan, Wali Kota Jaya Negara datang langsung saat komitmen dengan Ombudsman.
”Mari kita berdoa agar Pemkot berkomitmen jalankan PPDB sesuai juknis,” tegasnya.
Dia mengatakan penyelenggara sekolah swasta tak perlu khawatir dengan PPBB tahun ini. ”Jadi juknis PPDB sebagai komando, saya juga tunduk dengan juknis,” tegasnya. (Sueca/balipost)