NEGARA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster dan Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengunjungi Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6) malam. Keduanya langsung meluncur ke lokasi setelah mengetahui adanya musibah tenggelamnya KMP Yunicee yang menelan korban jiwa.
Menurut Gubernur Koster, pihaknya sudah berbicara dengan Jasa Raharja agar seluruh penumpang KMP Yunicee memperoleh santunan. Untuk yang meninggal sebesar Rp 50 juta, sedangkan yang luka-luka juga akan memperoleh santunan.
Terkait korban selamat yang kini dievakuasi ke Ketapang, Banyuwangi, Gubernur mengatakan akan ditangani. Ia akan menugaskan kepala BPBD untuk menyikapi masalah ini.
Selain itu, Koster juga mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait soal peristiwa ini. Sebab, kecelakaan kapal di perairan Gilimanuk sudah berulangkali terjadi. “Ini akan jadi pembelajaran dan pengetahuan juga buat saya untuk melakukan koordinasi dengan para pihak, Kemenhub, Pelindo, dan perusahaan pemilik kapal. Apapun juga harus dilakukan evaluasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda mengatakan tim gabungan akan terus melakukan pencarian. Ia mengatakan bagi keluarga yang membutuhkan informasi, pihaknya menyediakan posko di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
“Untuk korban yang berhasil diselamatkan, umumnya banyak di Ketapang. Nanti kami akan koordinasikan dengan pihak Ketapang. Andai ada yang dari Provinsi Bali, seperti diungkapkan Bapak Gubernur, akan kami jemput dibawa ke Bali,” jelasnya.
Ia juga mengatakan tim DVI disiapkan untuk membantu mengindentifikasi korban meninggal.
Sebelumnya, pada Selasa (29/6) sekira pukul 17.15 WIB, KMP Yunicee berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Pada pukul 19.06 WITA, sekitar lampu merah Perairan Gilimanuk (300 meter dari dermaga Pelabuhan Gilimanuk), Kapal terbawa arus ke selatan, miring, dan langsung tenggelam.
Dari data manifes, KMP Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 15 kru kapal. Selain itu, di dalam kapal juga terdapat 40 unit kendaraan.
Berdasarkan hasil evakuasi hingga Rabu (30/6) dini hari, terdapat 6 korban jiwa. Sebanyak 4 di antaranya berhasil diindentifikasi, yakni Abdul Koyum, Ariana Niken, Alfiana Putri Sugiarti, dan Sri Rahayu.
Dua korban jiwa belum berhasil diindentifikasi. Satunya, seorang perempuan berbaju coklat tua lengan panjang dengan celana panjang hitam merk Levis. Sedangkan seorang lagi berjenis kelamin laki-laki berbaju hitam dan celana loreng.
Dari hasil laporan Basarnas, sekitar 44 orang berhasil dievakuasi dengan selamat. Mereka mayoritas dievakuasi ke Ketapang, Banyuwangi. (Surya Dharma/balipost)