Wisatawan menumpang kendaraan listrik ramah lingkungan di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/6). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam membangun industri pariwisata berkelanjutan yang terintegrasi dengan sistem transportasi, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan hal itu dalam webinar, Rabu (30/6).

“Pertama unstopable trend that relate to green economy. Jadi transportasi dan wisata ini harus terkoneksi dengan green economy (ekonomi yang ramah lingkungan),” kata Sandi yang dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia mencontohkan, di Bali beberapa penyedia layanan kendaraan sudah menyediakan fitur pengantaran makanan dan transportasi yang ramah lingkungan dengan kendaraan listrik.

Baca juga:  Pendaftaran Capim KPK Perempuan Sangat Minim

Dengan menghadirkan ekonomi yang ramah lingkungan lewat layanan transportasi yang berkelanjutan juga dapat mendukung tidak hanya dari sisi bisnis tapi juga mendukung kelestarian lingkungan dari emisi gas karbon.

Hal penting kedua adalah transportasi dan pariwisata harus di digitalisasi. Artinya seluruh layanan hingga jasa harus berada dalam genggaman pengguna lewat perangkat elektronik mereka sehingga memudahkan proses mobilisasi yang pintar, mulai dari pemesanan layanan hingga pembayaran tanpa harus melakukan fisik karena semua dilakukan lewat gawai.

Dengan mengedepankan digitalisasi, tentu kenyamanan bertransaksi untuk menggunakan layanan baik dari segi transportasi dan wisata bisa lebih nyaman bagi masyarakat yang sudah teredukasi secara digital.

Baca juga:  Sosialisasikan LTE, XL Gelar "Funtastic Sumbawa Xtra Bersih"

Terakhir, hal yang harus diperhatikan adalah berumur panjang longevity. Hal terakhir ini adalah memastikan infrastrukur fisik hingga layanan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Layanan yang diberikan pun harus mendukung faktor keamanan dan kebersihan sehingga masyarakat pun bisa menjaga pola hidup yang sehat. “Artinya layanan itu harus bisa mempromosikan pola hidup yang sehat, memberikan langkah preventif menghindari penyakit, dan tren terkait isu kesehatan ini tidak akan berakhir,” katanya.

Baca juga:  Industri Kerajinan Mampu Beradaptasi dan Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Dengan ketiga hal itu dicukupi, Sandi menyakini transportasi dan wisata bisa terpenuhi untuk menghadirkan layanan yang berkelanjutan. Tiga hal itu dinilai membuat sektor pariwisata menghadirkan pengalaman baru yang menyenangkan dan belum pernah ada sebelumnya.

Nilai Berkelanjutan atau sustainability merupakan salah satu nilai yang ditanamkan dalam standar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lewat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Enviromental Sustainabilty) untuk menjadi patokan layanan yang baik dan dapat memberikan pengalaman yang nyaman bagi wisatawan. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *