Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran awal pekan ini menuturkan bahwa varian COVID Delta, yang penyebarannya di seluruh dunia menyebabkan sejumlah negara menerapkan lagi pembatasan perjalanan, kini mewakili sekitar 20 persen kasus COVID-19 di Prancis. (BP/Ant)

PARIS, BALIPOST.com – Varian Delta yang mulanya ditemukan di India, kemungkinan akan menimbulkan gelombang baru di Prancis. Menurut penasihat ilmiah terkemuka pemerintah, Professor Jean-Fran§ois Delfraissy, negara tersebut akan menghadapi gelombang keempat COVID-19.

Namun demikian, Delfraissy menambahkan bahwa peluncuran vaksin COVID akan membantu mengurangi dampak gelombang baru ini. Diprediksi oleh banyak pakar medis dapat menghantam Prancis pada September atau Oktober.

“Saya rasa kita akan menghadapi gelombang keempat, tetapi itu akan jauh lebih moderat ketimbang gelombang ketiga sebab tingkat vaksinasinya berbeda dengan sebelumnya,” kata Delfraissy, dikutip dari Kantor Berita Antata, Rabu (30/6).

Baca juga:  Kemenkumham Segera Terapkan eVoA

Ahli epidemiologi Prancis Arnaud Fontanet, yang juga penasihat masalah ilmiah pemerintah Prancis, pada Rabu mengatakan kepada BRF TV bahwa dirinya memperkirakan jumlah kasus COVID-19 Prancis kembali melonjak pada September atau Oktober. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *