Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace disebut terkonfirmasi COVID-19. Terkait kabar terinfeksinya Wagub Bali ini dibenarkan Satgas Penanganan COVID-19 Bali.

“Nggih (Iya, red),” kata sumber yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi apakah Cok Ace terkena COVID-19, Kamis (1/7).

Sumber dari Satgas ini tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dimana dan sejak kapan Cok Ace terkonfirmasi. Namun, sebelum terinfeksi COVID-19, Cok Ace yang juga tokoh Puri Ubud ini sempat berada di Lumajang, Jawa Timur, untuk menghadiri puncak upacara Pura Mandara Giri Semeru pada 24 Juni 20201.

Baca juga:  Tangis Haru Warnai Sidang Jerinx

Ia juga sempat mengecek pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk pada 25 Juni bersama Bupati Jembrana, I Nengah Tamba.

Bahkan dalam pelaksanaan piodalan di Pura Mandara Giri Semeru, Cok Ace sempat mengimbau masyarakat Bali yang akan bersembahyang untuk terus mengimplementasikan prokes 3M dengan disiplin. “Saya minta pemedek dari Bali selama di sana untuk terus memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak serta tidak membuat kerumunan sebagaimana diatur oleh panitia,” imbau Cok Ace.

Baca juga:  Pelaku Joged Bumbung Seksual Perlu Ditindak

Menurutnya, hal ini penting untuk dilaksanakan. Mengingat Lumajang,  khususnya wilayah Senduro selama ini sebagai wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang cukup rendah.

Ia tidak ingin pelaksanaan piodalan tanpa prokes yang ketat bisa membahayakan kesehatan warga setempat. “Jadi mari kita jaga bersama kesehatan kita beserta warga setempat, agar pelaksanaan piodalan ini berjalan lancar serta penyebaran Covid-19 tetap terkendali,” tandasnya.

Ia juga meminta masyarakat Bali Ngayat (melaksanakan sembahyang dari rumah masing-masing) terkait piodalan. Sebab, belakangan ini di Bali penanganan COVID-19 nya sudah mulai membaik.

Baca juga:  Tinjau Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Gubernur Koster : Harus Berani, Biar Sehat

‘Kita tidak ingin situasi yang semakin membaik di Bali ini menjadi kembali meningkat kasus positifnya gara-gara kita abai dengan prokes COVID-19 dalam melaksanakan persembahyangan ke Semeru. Terlebih, mengingat Jawa pada umumnya masih cukup tinggi kasus positifnya,” katanya saat itu, 14 Juni 2021. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *