Sejumlah narasumber berpose dalam kegiatan Webinar "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi COVID-19" yang diselenggarakan Forum Aliniea secara virtual dan dipantau di Jakarta, Kamis (1/7). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Jumlah sasaran vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia 12 hingga 17 tahun telah dilakukan validasi oleh Kemenkes ke sejumlah instansi terkait untuk menentukan kebutuhan vaksin. Validasi angka sasaran tersebut dilakukan Kemenkes melalui koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan Badan Kependudukan Catatan Sipil untuk memperoleh data akurat.

“Kita validasi, total populasi yang kurang dari usia 18 tahun ada sekitar 87 juta, untuk usia 12 hingga 17 tahun berkisar 23 hingga 30 jutaan. Kita masih mencocokkan data itu,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menjadi pembicara di Webinar “Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi COVID-19” yang diselenggarakan Forum Aliniea secara virtual, dipantau dari Kantor Berita Antara, Kamis (1/7).

Baca juga:  Cakupan Vaksinasi Lansia di Bangli Mencapai 56,5 Persen

Validasi tersebut dibutuhkan sebab ada kemungkinan sejumlah target sasaran dari kelompok usia pelajar itu mengalami putus sekolah. “Mungkin dari usia tersebut ada yang tidak masuk bangku sekolah,” katanya.

Siti Nadia mengatakan upaya validasi juga dilakukan berdasarkan ketentuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK). “Vaksinasi anak diwajibkan membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak,” katanya.

Baca juga:  Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran

Siti Nadia menambahkan ketersediaan vaksin di Indonesia saat ini terbilang mencukupi untuk mengejar target 181,5 juta. “Sebanyak 426 juta dosis itu vaksinnya sudah secure, sebab sudah ada komitmen dengan semua produsennya. Siang ini ada vaksin yang didatangkan juga dari Jepang sebagai bantuan bilateral sama seperti dari Uni Emirat Arab (UEA) juga,” katanya.

Di sisi lain, kata Siti Nadia, pemerintah juga melakukan negosiasi penambahan kuota vaksin yang dibutuhkan dari sejumlah produsen vaksin lainnya di dunia. (kmb/balipost)

Baca juga:  Antisipasi Rabies, Desa Diminta Bentuk "Awig-awig"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *