Tangkapan layar Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan, Senin (5/7). (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tingginya angka kasus COVID-19 harian yang dilaporkan nasional dalam beberapa hari terakhir menyebabkan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Diharapkan dengan PPKM Darurat, dalam 2 pekan ke depan akan terjadi penurunan kasus harian. Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (5/7).

Dalam keterangan pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI dipantau dari Denpasar, Luhut mengatakan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi isu seperti kekurangan kapasitas rumah sakit maupun pasokan oksigen. Yakni dengan membangun RS darurat, menyediakan layanan konsultasi daring bagi pasien isolasi mandiri serta melakukan impor tabung oksigen.

Baca juga:  Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 di Libur Panjang, Luhut Sebut Pemerintah Lakukan Ini

Ia mengakui jika dilihat dari beberapa hari terakhir ini, angka kasus terus naik. Kemudian yang paling tinggi pada 3 Juli itu mencapai 27.900-an, kemudian pada tanggal 4 Juli turun menjadi 27.200-an. “Dan ini bisa naik terus kalau kita tidak disiplin,” katanya mengingatkan.

Luhut mengatakan diharapkan dengan PPKM Darurat, 10-12 hari akan terjadi penurunan. “Kita berharap penurunan ini dapat terjadi lebih awal. Karena tingkat kesembuhan juga sangat tinggi, yaitu Indonesia nomor 2 di dunia setelah Rusia,” lanjutnya.

Menko Luhut melanjutkan, untuk mengatasi kekurangan kapasitas rumah sakit, pemerintah akan membangun rumah sakit darurat di setiap provinsi. Kemudian, bagi pasien yang positif COVID-19 namun tidak mengalami gejala atau OTG, maupun masih memiliki saturasi oksigen di atas 95, diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan akan mendapatkan layanan konsultasi daring atau  telemedicine serta mendapat obat dan vitamin secara gratis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga:  Buat Koperasi Eksis, Perlu Kegotongroyongan Semua Pihak

Ditambahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, isolasi mandiri ini untuk menghindari exposure viral mode yang tinggi di rumah sakit. “Secara emosional juga akan lebih baik,” ujar Menkes.

Disebutkannya, pemerintah telah bekerjasama dengan 11 platform telemedicine untuk menyediakan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis. “Saya mengucapkan terima kasih kepada 11 platform ini yaitu AloDokter, Get Well, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, LinkSehat, Milfield Dokter, ProDehat, SehatQ dan YesDok. Semua akan dilakukan berbasis digital, dan juga terintegrasi dengan 742 lab PCR di seluruh Indonesia,” lanjut Menkes Budi.

Baca juga:  Jadi Caleg atau Timses, Ketum PWI Ingatkan Pengurus Harus Mundur

Bagi pasien positif yang tidak bergejala akan mendapatkan paket obat yang terdiri atas vitamin C, B, E dan Zinc. Sementara yang bergejala ringan akan mendapatkan paket multivitamin, Azitromisin 500 mg, Oseltamivir 75 mg dan Parasetamol Tab 50 mg.

Kemenkes kini juga telah memiliki sisten New All Record (NAR) sebagai sistem big data yang terintegrasi dengan 742 laboratorium. Hal ini, untuk memberikan laporan pemeriksaan PCR maupun Antigen secara real time tentang jumlah kasus positif Covid-19. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *