Tangkapan layar peta sebaran kasus COVID-19 di Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Senin (5/7), seluruh indikator dalam penanganan COVID-19 nasional mencetak rekor. Baik itu tambahan kasus COVID-19, pasien sembuh, maupun korban jiwa.

Tambahan kasus COVID-19 nasional memecahkan rekor dua hari sebelumnya. Jumlah kasus hariannya melampaui 29.700 orang.

Hari ini, jumlah pasien sembuh juga mengalami kenaikan tertinggi. Jumlahnya ada di atas 14.000 orang.

Korban jiwa pada hari ini mencapai rekor tertinggi dilaporkan sejak pandemi melanda Maret 2020. Angkanya di atas 555 kasus.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, memperlihatkan terjadi penambahan 29.745 orang.
Kumulatifnya menjadi 2.313.829 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 14.416 orang. Total pasien sembuh menjadi 1.942.690 orang.

Baca juga:  Dari Tukang Bakso Kaget Lihat Pria Tergantung hingga Pembukaan Pariwisata Tak “PHP”

Korban jiwa tercatat 558 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 61.140 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 309.999 orang.

Telemedicine

Makin meningkatnya jumlah kasus aktif dalam dua pekan terakhir, membuat pemerintah mengupayakan layanan telemedicine bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tidak bergejala dan bergejala ringan yang melakukan isolasi mandiri di rumah maupun karantina terpusat di pusat isolasi. Namun, untuk tahap awal, fasilitas ini hanya berlaku untuk area Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers virtual di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI mengatakan pihaknya memahami bahwa pasien positif COVID-19 yang sedang isolasi mandiri butuh konsultasi, butuh ketenangan, diperhatikan, dan tahu bahwa mereka menerima pengobatan yang benar. Untuk itu Kementerian Kesehatan menyediakan layanan telemedicine karena kalau harus datang ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter akan susah dan akan menambah risiko penularan.

Baca juga:  Pecahkan Kemacetan di Tibubeneng-Canggu, Badung Buka Jalan Baru

“Maka kita bekerjasama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis. Dibantu ditanggung oleh teman-teman telemedicine, startup, dan juga Kementerian Kesehatan,” katanya.

Dokter bisa mengidentifikasi pasien berdasarkan hasil konsultasi, untuk selanjutnya dilakukan penanganan berdasarkan kondisi pasien. Melalui layanan ini, rumah sakit bisa melakukan skrining awal untuk pasien dengan gejala sedang/berat termasuk pemberian paket obatnya melalui fasilitas pelayanan kefarmasian yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga:  Kepulan Asap Dipicu Limpahan Air ke Kawah

Paket obat akan dikirimkan secara gratis untuk yang benar-benar tanpa gejala. Sedangkan pasien dengan gejala, misalnya demam sedikit, akan diberikan juga paketnya secara gratis.

Tak hanya itu, platform telemedicine ini juga terintegrasi dengan laboratorium testing PCR. Bagi pasien yang ingin melakukan uji PCR bisa dilakukan melalui form telemedicine yang tersedia. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *