Ruang Isolasi di BRSU Tabanan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Kasus tambahan baru COVID-19 di wilayah Tabanan kembali naik. Data yang dirilis oleh Satgas Kabupaten Tabanan, Selasa (6/7), jumlahnya mencapai 42 kasus dan 9 pasien sembuh.

Direktur Rumah Sakit Tabanan, dr. I Nyoman Susila memastikan khusus di BRSU Tabanan sampai saat ini stok oksigen masih tercukupi. Ini dikarenakan pihaknya telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan kasus. “Sementara masih aman untuk oksigen,” jelasnya Selasa (6/7).

Selain jenis tabung, lanjut kata dr.Susila, pihak rumah sakit juga menggunakan oksigen cair. Dan keduanya ini terus diupayakan oleh pihak rumah sakit agar pasokannya tetap stabil.

Baca juga:  Hingga April 2021, Ini Target Warga Bali Tervaksinasi

Ia mengatakan kebutuhan oksigen selama ini memang bergantung pada kondisi pasien. Misalnya saja ada pasien yang membutuhkan 8 liter per menit, dan ada yang 12 liter per menit.

Sementara untuk penggunaan oksigen cair akan melalui proses konversi. Dari cair ke gas. “Oksigen ini dipakai dari begitu masuk sampai saturasinya membaik, Namun secara umum satuannya liter per menit,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, Kepala Bidang Penunjang Non Medik, dr Wayan Doddy Setiawan menjelaskan, kebutuhan oksigen tertinggi terjadi pada Desember 2020. Mencapai 20 juta liter oksigen cair dan 400 tabung ukuran besar. “Jika dibandingkan bulan yang sama, Desember, pada 2019, kebutuhannya 7 liter (untuk oksigen cair),” jelasnya.

Baca juga:  Manis Galungan, Tanah Lot Tetap Jadi Favorit

Kendati demikian, dia menambahkan bahwa kebutuhan oksigen sebelum terjadinya lonjakan kasus Covid-19 sejatinya sudah cukup tinggi. Itu dikarenakan pada saat yang sama jumlah pasien relatif banyak.

Dan tingkat keterisian bed atau tempat tidur hampir penuh. “Tetapi untuk saat ini jumlah pasien secara keseluruhan sedikit. Jadi untuk sementara pasokan oksigen di kami masih aman. Pengirimannya juga masih lancar,” pungkasnya.

Ditempat terpisah sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika memaparkan untuk kapasitas tempat tidur untuk isolasi sebanyak 164 bed dan 6 bed tempat tidur ICU, tersebar di RS swasta dan RS pemerintah. Pemakaiannya di bawah 30 persen, atau masih rendah.

Baca juga:  Klaster RS Swasta di Tabanan Tambah Kasus Positif COVID-19

Sebab, lebih banyak menjalankan isolasi mandiri. “Antisipasi kita dengan banyaknya pasien tentu masif dilakukan 3T (Tracing, Tracking, Treatment), dan sampai saat ini Astungkara masih aman tidak ada permasalahan dengan oksigen, jaringannya juga sudah terjalin dengan baik, kemana harus dicari jika diperlukan tambahannya, mudah-mudahan masih terus aman,” jelasnya.

Pihaknya pun terus mengimbau masyarakat, seiring kembali melonjaknya kasus tambahan COVID-19, untuk wajib menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *