BUTON, BALIPOST.com – Kesuksesan manusia tidak ada yang tahu pasti kapan datangnya. Siapa sangka berawal dari kepedulian untuk membantu orang-orang bertransaksi mengirimkan uang mendorong langkah Hermanto menjadi partner bank.
Kini pria asal Buton, Sulawesi Selatan itu meraup banyak keuntungan karena gabung dalam jejaring laku pandai dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hermanto sendiri tidak menyangka bisa meningkatkan taraf hidupnya dan mengangkat derajat hidupnya dengan menjadi AgenBRILink.
Sebelumnya, Hermanto hanya berusaha membantu orang-orang yang kesusahan mengirimkan uang di tengah-tengah kesibukannya menjaga toko kosmetik. Toko kosmetik itu berlokasi di sekitar Kantor BRI Cabang Tiakur, Desa Wakarleli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
“Awalnya, 2018 saya jualan di samping ATM BRI. Saya jualan kosmetik. Tiap hari saya lihat banyak sekali orang kumpul di ATM. Saya kira mau tarik atau kirim uang. Tapi nasabahnya bilang tidak. Mereka sedang mencari orang untuk kirim uang karena mereka tidak punya Kartu ATM,” kata Hermanto.
Melihat masyarakat yang membutuhkan itu, Hermanto tersentuh. Dengan tulus Hermanto membantu masyarakat untuk melakukan transaksi pengiriman uang dengan kartu ATM yang dimilikinya.
Bapak tiga anak itu tak mematok harga atas jasa yang dia berikan. Namun ada saja warga yang inisiatif memberinya lebih. Ternyata, tidak sedikit yang meminta bantuan Hermanto.
Tiap hari Hermanto bisa membantu hingga puluhan transaksi. Hal itu dilihat petugas BRI. Hermanto pun diminta menemui pimpinan BRI di sana.
“Saya bantu mereka kirim uang di ATM selama 6 bulan. Saya kemudian dipanggil pimpinan BRI (ditawari) untuk jadi AgenBRILink. Caranya gimana nanti didaftarkan oleh pimpinan BRI. Memang waktu itu niatnya hanya membantu dan memang ada yang namanya AgenBRILink. Cuma banyak orang yang cari saya (minta bantuan),” kenangnya.
Atas tawaran itu, Hermanto setuju. Akhirnya dia resmi menjadi laku pandai bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut sejak Mei 2019.
Dia pun mendapat dukungan dari keluarga. Keluarga Hermanto pun selalu mengingatkannya agar jangan sampai salah transfer.
Setelah resmi menjadi AgenBRILink, Hermanto diberi fasilitas mesin EDC. Nasabah yang memanfaatkan jasanya pun kian bertambah. Setiap hari Hermanto bisa melayani 200 hingga 300 transaksi seperti pengiriman uang, penarikan tunai, pembayaran cicilan dan transaksi keuangan lainnya.
“Semua transaksi bisa, seperti pencairan PKA, pencairan sembako, pembayaran tilang, pembayaran registrasi sekolah, BPJS, semua bisa. Tapi memang yang mendominasi penarikan dan pengiriman uang,” ujarnya menjelaskan.
Hermanto mengakui, dia bisa meraup untung hingga Rp 100 juta per bulan atas imbal jasa sebagai AgenBRILink. Jika dirinci, per hari Hermanto bisa mengantongi untung sekitar Rp 3 juta.
Dari keuntungan yang diperoleh karena menjadi AgenBRILink, pria yang merantau ke Tiakur sejak 2017 itu kini mampu membangun dua rumah bagi keluarganya. Hermanto pun memperlebar kepak bisnis secara bertahap dengan menambah tiga cabang toko kosmetik, sembako dan telepon seluler. Selain itu atas jasanya Hermanto mendapat apresiasi dari BRI.
Pada 2019 dia mendapat hadiah jalan-jalan ke Jakarta atas prestasinya berada diperingkat pertama AgenBRILink di Indonesia. Tak hanya itu, sepeda motor dan televisi pernah dia dapatkan sebagai hadiah dari BRI.
Namun, dari semua yang dia dapatkan ada satu hal yang paling membanggakan dan tak ternilai harganya sekaligus membuatnya haru, yakni apresiasi dari kedua orang tuanya. “Orang tua saya sampai bilang ‘saya punya anak buruh, baru kali ini bisa sukses,” pungkas Hermanto.
Tak hanya menawarkan manfaat ekonomi, AgenBRILink yang kini terus bertumbuh jumlahnya memiliki peran strategis dalam literasi dan inklusi keuangan nasional. BRI terus memperkuat penetrasi AgenBRILink sebagai laku pandai di penjuru Nusantara. Per 31 Mei 2021, BRI memiliki 458.358 AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah transaksi mencapai 345,67 juta kali.(Adv/balipost)