GIANYAR, BALIPOST.com – Tim gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Gianyar Senin (12/7) mulai melakukan penutupan dan pemasangan stiker terhadap puluhan usaha non essenseial di Wilayah Ubud. Kapolsek Ubud, AKP I Made Tama mengatakan penutupan usaha non esensial mengacu pada surat edaran Gubernur Bali Nomor 10 tahun 2021 tentang pemberlakukan PPKM Darurat.
Kapolsek Ubud mengungkapkan kegiatan yustisi ini dilakukan tim gabungan mulai pukul 11.00 dan berakhir pukul 15.00 WITA, bertempat di Wilayah Kecamatan Ubud. Kegiatan Yustisi penutupan sementara toko, counter, bengkel dan usaha lainnya (Non Esensial) mengacu pada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 10 tahun 2021 dalam penerapan PPKM darurat berdasarkan Surat Edaran Mendagri Nomor 15 thn 2021, Surat Edaran Gubernur Nomor 9 tahun 2021 tentang pelaksanaan PPKM darurat serta Surat Edaran Bupati Gianyar Nomor 360/1.144/BPBD/2021. “Kegiatan ini untuk mencegah terjadinya kerumunan, guna menekan penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Penutupan usaha non esensial ini di Sepanjang Jalan Cok Gd Rai Peliatan, dan Jalan Raya Andong, Ubud. Sedikitnya 73 usaha non esensial seperti toko, konter HP, bengkel, deler motor, kios dan berbagai usaha lainnya. “Usaha yang ditutup selanjutnya dipasangi stiker surat edaran Gubernur Bali Nomor 10 tahun 2021 tentang pemberlakukan PPKM Darurat,” papar AKP I Made Tama.
Sosialisasi tentang penutupan usaha non esensial ini sudah dilakukan sebelumnya melalui mobil keliling ke semua Wilayah Kecamatan Ubud. Keputusan penutupan toko non esensial ini mulai berlaku sejak Sabtu (10/7) hingga Selasa (20/7).
Kapolsek Ubud menambahkan sementara toko sembako masih diperkenankan buka sampai pukul 20.00 WITA. Operasi yustisi pendisiplinan ini akan digelar setiap hari melinatkan seluruh anggota Polsek Ubud bersama tim gabungan. (Wirnaya/balipost)
