DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Senin (12/7), jumlah korban jiwa yang dilaporkan Bali bertambah signifikan. Mencapai 14 orang, namun belum memecahkan rekor tambahan korban jiwa sebanyak 17 orang yang dicapai 4 Maret 2021.
Selama pandemi berlangsung, dari catatan Bali Post, ini merupakan yang ketiga kalinya Bali mencatatkan tambahan korban jiwa sebanyak 14 orang. Sebelumnya, laporan korban jiwa dengan jumlah ini terjadi pada 9 September 2020 dan 13 Februari 2021.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terdapat 6 kabupaten/kota yang mencatatkan tambahan korban jiwa. Terbanyak dilaporkan Denpasar dengan jumlah 6 orang. Kemudian Badung 3 orang, Tabanan 2 orang, Klungkung, Bangli, dan Buleleng sama-sama 1 orang.
Dari keseluruhan kabupaten/kota yang mencatatkan tambahan hari ini, ada dua kabupaten yang hampir sepekan melaporkan korban jiwa. Tepatnya sudah 6 hari, Tabanan dan Buleleng selalu ada dalam daftar kabupaten yang melaporkan tambahan korban jiwa.
Dengan tambahan terbaru ini, Buleleng melaporkan 13 korban jiwa dalam 6 hari. Sedangkan Tabanan mencatatkan 11 korban jiwa dalam periode waktu yang sama.
Pasien pertama merupakan pria berusia 35 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Bali Mandara pada 17 Juni dan terkonfirmasi dua hari sebelumnya. Pasien menderita diabetes ini meninggal pada 11 Juli.
Pasien kedua merupakan perempuan berusia 51 tahun. Warga Denpasar ini masuk RS Surya Husada pada 29 Juni dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien menderita gangguan ginjal ini meninggal 13 hari setelah dirawat, 12 Juli.
Pasien ketiga merupakan perempuan berusia 64 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RS PTN Unud pada 27 Juni dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal 9 hari setelah dirawat, 6 Juli. Namun baru dicatatkan 6 hari kemudian, 12 Juli.
Tanpa Komorbid
Pasien keempat merupakan pria berusia 64 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RS Graha Bhakti Medika pada 5 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa komorbid ini meninggal 9 Juli, namun baru dicatatkan 12 Juli.
Pasien kelima merupakan perempuan berusia 41 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUP Sanglah pada 7 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan penyakit diabetes dan gangguan paru ini meninggal 5 hari setelah dirawat, 12 Juli.
Pasien keenam merupakan pria berusia 61 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Wangaya pada 9 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa penyakit penyerta ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien ketujuh merupakan pria berusia 72 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSUD Mangusada pada 11 Juli dan terkonfirmasi 3 hari sebelumnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien kedelapan merupakan pria berusia 73 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSU Surya Husada Nusa Dua pada 8 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan gangguan ginjal ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien kesembilan merupakan pria berusia 67 tahun. Warga Badung ini masuk ke RS Bali Med Denpasar pada 9 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa penyakit penyerta ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien kesepuluh merupakan pria berusia 43 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke RSU Kasih Ibu Tabanan pada 9 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien kesebelas merupakan perempuan berusia 60 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke RS Wisma Prashanti pada 5 Juli dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien dengan penyakit diabetes ini meninggal 10 Juli, tapi baru dicatatkan 2 hari kemudian.
Pasien kedua belas merupakan perempuan berusia 52 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUP Sanglah pada 5 Juli dan terkonfirmasi 4 hari kemudian. Pasien menderita diabetes ini meninggal 6 hari setelah dirawat, 11 Juli.
Pasien ketiga belas merupakan perempuan berusia 66 tahun. Warga Klungkung ini masuk ke RSUD Klungkung pada 10 Juli dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 12 Juli.
Pasien keempat belas merupakan pria berusia 33 tahun. Warga Bangli ini masuk ke RSUD Bangli pada 9 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan penyakit HIV ini meninggal pada 12 Juli.
Kumulatif korban jiwa mencapai 1.648 orang. Rinciannya 1.642 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 373 orang, Badung 273 orang, Tabanan 216 orang, Buleleng 203 orang, dan Gianyar 145 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Bangli 123 orang, Karangasem 122 orang, Jembrana 89 orang, dan Klungkung 82 orang. Terdapat juga 16 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)