Tangkapan layar peta sebaran RS Rujukan COVID-19 se-Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Kamis (15/7), tambahan kasus baru secara nasional kembali memecahkan rekor. Jumlahnya bahkan melampaui 56.000 orang.

Tambahan korban jiwa harian tercatat masih tinggi. Tapi, lebih sedikit dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara itu, tambahan pasien sembuh cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 19 ribuan orang.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan 56.757 orang. Kumulatifnya menjadi 2.726.803 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 19.049 orang. Total pasien sembuh menjadi 2.176.412 orang (79,8 persen).

Korban jiwa tercatat 982 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 70.192 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Baca juga:  Badung Jadi Daerah Percontohan Penguatan Komitmen Pelaksanaan SP4N-LAPOR Tingkat Nasional

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 480.199 orang. Suspek mencapai 209.186 orang.

Dominasi Varian Delta

Dslam keterangan pers virtual dipantau dari Denpasar, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa peningkatan kasus harian didominasi oleh varian delta. Kondisi ini, kata Luhut tidak hanya dialami oleh masyarakat Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. “Kita harus meningkatkan pengawasan lebih terkait ini, edukasi terkait gejala ini juga harus ditingkatkan, kita bisa hadapi ini bersama,” kata Menko Luhut optimis.

Baca juga:  Dari Mobil Satlantas Dicuri hingga Panggil Desa Tak Gelar Kegiatan Bulan Bahasa Bali

Menurutnya, masa inkubasi 14-21 hari begitu kritikal sehingga perlu pemantauan  bersama. “Kita semua harus prihatin dan jangan sampai lengah, kurangi perkumpulan yang tidak perlu akan menciptakan efektivitas juga. Mari kita bergotong royong demi pulihnya negeri ini dari pandemi yang tengah melanda,” tegasnya.

Begitu masuk varian Delta, katanya, hampir semua kasus di Jawa sekarang ini didominasi varian itu. “Varian Delta ini enam kali lebih cepat dari varian alpha pada saat PSBB 1 atau PSBB 2. Jadi kita menghadapi musuh yang beda. Musuh yang beda ini, kita dengan segala resources yang ada, kita hadapin, tapi tidak mudah,” ungkapnya.

Baca juga:  Ini, Logo Hari Jadi ke-126 BRI

Sebab, lanjutnya, hal ini menyangkut obat, tempat tidur, oksigen, dan sebagainya. Ia mengatakan peningkatan kasus varian Delta ini dialami banyak negara. Inggris, Belanda, dan Malaysia.

Varian ini juga menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin. “Jangan ada dipolitisasi. Ini masalah kemanusiaan,” katanya mengingatkan. (Diah Dewi/balipost

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *