MANGUPURA, BALIPOST.com – Jumlah WNA melanggar protokol kesehatan (prokes) terus menurun. Agar penerapan prokes optimal, Polres Badung membentuk tim khusus bertugas mobiling menyasar pelanggar prokes.
“Untuk di wilayah Batu Bolong, Canggu, kami terus melakukan kegiatan (penertiban prokes) di Posko Penyekatan, bersama Polda Bali bergabung dengan Imigrasi punya wewenang mengawasi orang asing. Kalau ada rekomendasi Satpol PP, (WNA) bisa dideportasi,” kata Kabagosp Polres Badung Kompol Putu Ngurah Riasa, Jumat (16/7).
Menurut Kompol Riasa, jumlah pelanggar tidak pakai masker turun drastis. “Sudah disiplin. Sekarang teknis kami sesuai arahan Provinsi Bali, Kabupaten Badung dan Polda Bali akan membuat tim menelusuri. Jadi kami mencari orang-orang yang tidak pakai masker. Tidak cukup di pos saja, tapi anggota kami pakai pakaian preman terus bergerak. Kalau ketemu (pelanggar) di jalan, langsung ditindak,” ujarnya.
Terkait penyekatan, Riasa mengungkapkan semakin diperketat karena situasi COVID-19 lagi naik. Sehingga pihaknya harus betul-betul melakukan pengawasan di lapangan.
Kalau masuk wilayah Denpasar, bagi yang tidak ada kepentingan atau tujuannya tidak jelas, surat-surat tidak lengkap, tanpa bawa vaksin atau surat jalaan harus disuruh balik. “Saya melihat ada penurunan (aktivitas). Saya melihat penyekatan ini cukup pengaruh, efeknya betul-betul menurun. Apalagi saat kami patroli malam hari sepi. Ditambah toko-toko tutup pukul 20.00 Wita, sepi sekali,” kata Riasa.
Tempat usaha non esensial dominan mematuhi kebijakan PPKM Darurat. Ditambah lagi pihaknya gencar melakukan imbauan dan memasang segel di tempat usaha non esensial. “Masih beberapa saja yang buka. Masyarakat sudah mulai tertib dan mengerti. Saat kami kegiatan malam hampir tidak melihat warung buka lewati jam yang ditentukan,” tegas perwira melati satu ini.
Selain itu, sejak program vaksinasi massal digelar, disiapkan Gerai Vaksin di Poliklinik Polres Badung. Tiap hari tim gabungan personel polres dan Dinkes Badung melayani vaksin untuk masyarakat umum.
“Ada satu tim lagi ke sekolah untuk membantu vaksin anak-anak. Antusiasme masyarakat (vaksin) bagus, sejak ada penyekatan-penyekatan. Anggota kami sampai kewalahan sehingga jumlah yang vaksin dibatasi dan pakai nomor antrean untuk mencegah kerumunan,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)