Gede Susila. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Satuan Tugas (satgas) penanganan COVID-19 Tabanan dalam waktu dekat akan mencoba menjajaki sejumlah lokasi untuk isolasi terpusat. Ini, sesuai dengan adanya Surat Gubernur Bali tentang Aktivasi Isolasi Terpusat Berjenjang bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Gejala Ringan (GR).

Menurut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Tabanan, I Gede Susila, Jumat (16/7), penjajakan ini dilakukan karena kabupaten harus memfasilitasi tersedianya tempat isolasi terpusat berjenjang. Karena Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah dinilai sangat berisiko tinggi. “Dalam surat itu pemahamannya karantina terintegrasi bisa dilaksanakan di desa, desa yang menyiapkan tempat, bisa juga kecamatan dan bisa juga kabupaten. Namun jika ada yang melaksanakan Isoman di rumah juga tidak dilarang sepanjang memenuhi persyaratan Isoman,” terangnya.

Baca juga:  Usai Makan dan Minum Obat, Seorang PNS Meninggal Mendadak

Ia berencana melakukan penjajakan mencari lokasi yang nantinya dimanfaatkan untuk isolasi bagi pasien OTG dan GR. “Untuk kabupaten, tempat ada di Margarana sedang kita jajaki, tempatnya di rumah pramuka di Taman Pujaan Bangsa (TPB),” jelasnya.

Sementara itu perkembangan kasus COVID-19 sampai dengan Jumat (16/7) tidak mengalami penurunan. Justru kembali meningkat dibandingkan hari sebelumnya.

Dari data Satgas, tambahan kasus baru mencapai  97 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 85 orang melakukan Isoman.

Baca juga:  Tabanan Tambah Seratusan Kasus COVID-19, Ada Anak-anak dan Balita

Sedangkan lainnya tersebar seperti di RSAD Denpasar sebanyak 2 orang, BRSU Tabanan sebanyak 4 orang, RSU Nyitdah sebanyak 2 orang, RSU Kasih Ibu Tabanan sebanyak 1 orang dan RSU Wisma Prashanti sebanyak 3 orang.

Termasuk sebanyak 3 orang pasien COVID-19 yang selama ini melakukan perawatan di BRSU Tabanan sebanyak 2 orang dan 1 orang di RSU Wisma Prashanti dinyatakan meninggal dunia. Mereka berjenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan usia 50 tahun ke atas. Seluruhnya memiliki penyakit penyerta serta berasal dari Kecamatan Baturiti dan Kediri.

Baca juga:  Sering Alami Masalah Kulit? Pilih Skincare yang "Microbiome Friendly"

Selain itu, sebanyak 31 orang pasien dinyatakan sembuh. Pasien tersebut selama ini diisolasi di sejumlah rumah sakit dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 26 orang. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *