Ilustrasi. (BP/istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach meminta warga Jepang untuk mendukung Olimpiade Tokyo. Meski muncul kasus COVID-19 di kampung atlet, yang menambah kekhawatiran mengenai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari ajang multievent dunia itu.

Bach, yang telah menghadapi protes sejak kedatangannya di Jepang, mengimbau agar masyarakat memberikan dukungan terhadap para atlet. Meskipun dibayangi risiko akan lonjakan kasus baru seiring kedatangan tamu-tamu internasional di negeri sakura itu.

Bach, dikutip dari Kantor Berita Antara, menyatakan bahwa ia “sangat menyadari skeptisisme” masyarakat mengenai penyelenggaraan Olimpiade 2020, yang telah ditunda setahun karena pandemi COVID-19, sehingga mempengaruhi hasil survei yang rendah selama berbulan-bulan. “Saya mengimbau masyarakat Jepang untuk menyambut para atlet di sini untuk kompetisi hidup mereka,” kata Bach dikutip dari AFP, Sabtu.

Baca juga:  Zona Merah Ini Sumbang Korban Jiwa Terbanyak, Salah Satunya Sulinggih

Bach bersikeras Olimpiade Tokyo akan digelar dengan aman, dengan menyebut Olimpiade sebagai “acara olahraga paling ketat… di seluruh dunia.”

“Saya ingin sekali lagi meminta dan mengajak masyarakat Jepang, dengan rendah hati, untuk menyambut dan mendukung para atlet dari seluruh dunia,” ujar Bach.

Permohonan Bach tersebut diungkapkan hanya enam hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade, yang akan digelar dengan sistem “gelembung” dan sebagian besar tanpa penonton.

Baca juga:  Angka Kesembuhan COVID-19 Bali Sudah Capai 91 Persen, Ini 3 Besar Penyumbang Pasien Sembuh Harian Terbanyak

Pernyataan tersebut juga bertepatan dengan temuan kasus pertama COVID-19 di kampung atlet, yang diumumkan Sabtu (17/7). Meski begitu, Bach mengatakan hanya 15 orang yang dites positif dari total 15.000 kedatangan pada Juli.

Menurut dia, itu merupakan bukti bahwa tindakan pencegahan penyebaran virus corona yang ketat, termasuk tes harian untuk atlet, sejauh ini berhasil. Lebih lanjut, Bach juga membuka pintu untuk kemungkinan pertandingan dibuka bagi penonton jika kondisinya membaik, setelah melakukan pembicaraan dengan IOC, Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Panitia Penyelenggara Tokyo 2020, pemerintah Jepang dan otoritas Tokyo.

Baca juga:  Kebakaran RS Changfeng Beijing Berawal Dari Korsleting Listrik

“Kami akan terus memantau perkembangan. Dan jika situasinya berubah, maka kami akan segera mengadakan pertemuan lima pihak lagi untuk membahas ini dengan langkah-langkah anti COVID-19 yang relevan,” ungkap Bach. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *