TABANAN, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Tabanan masih terus mengalami peningkatan. Bahkan sudah di angka tiga digit.
Tak ingin hal ini terus belanjut, Satuan Tugas (Satgas) kabupaten Tabanan pun sudah menyiapkan dua lokasi untuk digunakan sebagai tempat isolasi terintegrasi (terpusat) bagi pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan (GR). Ada dua yang saat ini disiapkan.
Yaitu di rumah perkemahan (Mes Diklat Kuarda Bali) di Kecamatan Marga dan Asrama Sekolah Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali di desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Bahkan, mulai Minggu (18/7), sejumlah OTG-GR sudah diarahkan ke salah satu lokasi tersebut.
Sekretaris Satgas Penanganan COViD-19 Tabanan, I Gede Susila saat dikonfirmasi membenarkan jika OTG-GR isolasi mandiri sudah diarahkan ke rumah perkemahan di Marga. Kapasitas yang dimiliki sebanyak 36 bed (tempat tidur).
Sementara untuk di Sekolah Poltrada Bali dengan kapasitas 80 tempat tidur sejauh ini masih tahap persiapan. “Atas arahan Bapak Bupati Tabanan dan Forkopimda untuk pelaksanaan isolasi mandiri sesuai dengan surat Gubernur Bali agar dilakukan isolasi terintegrasi di tiga level. Baik itu di desa yang dikoordinir oleh Satgas Gotong Royong untuk menyiapkan isolasi terintergasi di desa, begitupun di kecamatan dan kabupaten juga diperbolehkan,” terangnya, Minggu (18/7).
Selain dua lokasi itu, untuk isolasi mandiri di rumah, masih diperbolehkan sepanjang memenuhi syarat. “Untuk nakes yang bertugas di dua lokasi ini sudah siap, karena sudah punya pengalaman isolasi terintegrasi sebelumnya. Sekarang tinggal menghidupkan kembali,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya dalam rapat evaluasi PPKM Darurat secara daring menyampaikan pelaksanaan isolasi terintegrasi selama ini dilakukan di daerah Margarana yang menyediakan 18 kamar. “Sementara yang kami butuhkan kurang lebih 300 tempat tidur, ketika ada peningkatan tentunya kami membutuhkan ruang lebih banyak untuk pasien yang terpapar,” terangnya pada Gubernur Bali.
Bupati Tabanan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Bali untuk ketersediaan tempat sebagai antisipasi jika ada peningkatan kasus di waktu mendatang. Hal itu berkaitan dengan kondisi peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan, terutama dari penularan melalui transmisi lokal. (Puspawati/balipost)