Petugas melakukan penguburan pasien COVID-19 dengan protokol kesehatan. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sudah sepekan, tepatnya sejak 13 hingga 19 Juli, sebanyak 14 warga Jembrana meninggal terpapar COVID-19. Bila dirata-rata, kematian per harinya mencapai 2,3 orang.

Rinciannya, 13 Juli sebanyak 1 orang meninggal, 14 Juli (2 orang), 15 Juli (1 orang), 16 Juli (2 orang), 17 Juli (3 orang), 18 Juli (3 orang, dan 19 Juli (2 orang).

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengungkapkan sebuah fakta bahwa pasien meninggal akibat COVID-19 di Jembrana sebagian besar belum menerima vaksin.

Baca juga:  Sama dengan Prancis dan Jerman, Belanda Juga Alami Lonjakan Kasus COVID-19

Dari data yang dipegangnya, sejak 23 Juni 2021 hingga 18 Juli 2021 sebanyak 23 orang warga Jembrana meninggal terkonfirmasi COVID-19. Sebanyak 22 orang di antara yang meninggal itu belum mendapatkan vaksinasi atau sebanyak 95,6  persen. Satu orang sudah vaksin namun hanya dosis pertama.

“Dari data itu menunjukkan bahwa sebagian besar yang meninggal itu belum sempat divaksin sama sekali. Artinya efektivitas vaksin dapat dibuktikan. Sangat berat risiko kalau belum divaksin,” kata Tamba usai menyerahkan daging kurban secara terbatas di Mesjid Raya Jembrana , Senin (19/7).

Baca juga:  Remaja ABG Alami Patah Kaki, Diduga Dianiaya Oknum Polisi saat Bubarkan Trek-trekan

Tamba …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *