SINGARAJA, BALIPOST.com – Dalam 3 minggu terakhir (3-23 Juli), puluhan jiwa melayang karena terjangkit COVID-19 di Buleleng. Total ada 62 pasien COVID-19 meninggal dalam kurun waktu tersebut.
Terbanyak kasus meninggal dalam sehari yang dilaporkan adalah 11 orang pada Jumat (23/7). Rinciannya, kasus kematian terbanyak dialami oleh pasien asal Kecamatan Buleleng yaitu sebanyak 5 orang. Disusul posisi berikutnya dari Kecamatan Gerokgak mencapai 3 orang.
Kemudian, 2 orang pasien asal Kecamatan Sawan. Dan sebanyak 1 orang pasien asal Kecamatan Sukasada.
Terkait puluhan kasus kematian pasien yang dirawat di rumah sakit dalam 3 minggu terakhir, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, mengatakan belum memastikan penyebabnya. Apakah karena pengaruh ketersedian oksigen, sehingga pasien tidak bisa ditolong.
Namun demikian, kasus kematian yang terjadi beberapa hari terakhir, dikatakannya didominasi mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid. “Kemungkinan karena komorbid yang banyak, dan penyediaan oksigen ini terus menjadi fokus penanganan,” tegasnya.
Ketersediaan oksigen di RSUD Buleleng mendapat atensi serius oleh pemerintah daerah. Dikatakannya, selama ini rumah sakit mendapat pasokan oksigen cair dari pihak distribustor yang telah bekerjasama.
Sebelum pasokan oksigen cair datang, pemerintah daerah berusaha menjaga ketersediaan oksigen dengan pola tabung. Untuk memenuhi kebutuhan tabung, pemerintah meminjam tabung dari beberapa rumah sakit di daerah.
“Pemenuhan oksigen terus dilakukan dengan pola tabung. Itu kita dapatkan pinjam dari berbagai rumah sakit. Termasuk rumah sakit di Negara, dan cara ini terus dilakukan,” katanya.
Cara lain yang juga sudah ditempuh adalah, pemerintah daerah membawa tabung oksigen kosong ke Banyuwangi, Jawa Timur. Tabung kosong dibawa untuk dilakukan isi ulang secara mandiri.
Saat ini, persedian oksigen di rumah sakit sebanyak 3 ton. Persediaan ini tergantung dengan kebutuhan pasien yang sedang dirawat.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng mengatakan, ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit terus ditambah. Saat ini sudah ada 16 tempat tidur tambahan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Sebenarnya, tempat tidur tersebut sudah bisa digunakan, tetapi masih menunggu hasil koordinasi terkait pembiayaan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Soal klaimnya belum disetujui, tapi pasien sudah bisa masuk, tinggal pengurusan klaim BPJS-nya,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)