DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Minggu (25/7) ini, dilaporkan tambahan puluhan korban jiwa, sebanyak 27 orang. Tujuh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19 ini.
Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Buleleng, sebanyak 10 orang. Kabupaten ini sehari sebelumnya nihil melaporkan korban jiwa setelah sebelumnya selama 17 hari berturut-turut mencatatkan kematian karena COVID-19. Total ada 61 nyawa melayang karena penyakit ini.
Pada hari ini, Tabanan memasuki hari kesembilan belas melaporkan tambahan kematian. Bahkan selama tiga hari berturut-turut, termasuk hari ini, tambahan hariannya sebanyak 7 orang.
Total terdapat 81 warga meninggal selama 19 hari terakhir yang dilaporkan Tabanan. Per hari, jika dirata-ratakan mencapai 4,2 kematian.
Lima Kabupaten
Kemudian lima kabupaten melaporkan masing-masing tambahan 2 kematian, yakni Jembrana, Badung, Denpasar, Bangli, dan Karangasem.
Sepuluh pasien meninggal yang dilaporkan Buleleng terdiri dari 8 pria dan 2 perempuan. Usianya antara 32 hingga 85 tahun.
Dua di antara pasien meninggal ini tidak memiliki komorbid. Sementara sisanya mempunyai penyakit penyerta, dengan jenis, gangguan paru, jantung, ginjal, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Seluruh pasien dilaporkan meninggal hari ini.
Tujuh pasien meninggal kembali dilaporkan Tabanan, terdiri dari lima pria dan dua perempuan. Untuk usianya 50 hingga 75 tahun.
Dua pasien tidak memiliki komorbid, sementara sisanya mempunyai. Jenisnya, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan gangguan ginjal. Seluruhnya dilaporkan meninggal pada hari ini.
Dua korban jiwa dilaporkan Denpasar, terdiri dari perempuan usia 30 tahun dan perempuan umur 80 tahun. Pasien berumur 30 tahun tidak memiliki komorbid dan dirawat di RSUP Sanglah mulai 17 Juli. Pasien meninggal 7 hari setelah dirawat, 24 Juli.
Pasien berusia 80 tahun dirawat di RS Balimed pada 24 Juli. Pasien yang memiliki komorbid paru ini meninggal 25 Juli.
Dua pasien meninggal juga dilaporkan Badung. Satunya seorang perempuan berusia 49 tahun sedangkan seorang lagi merupakan pria berusia 56 tahun. Pasien perempuan tidak memiliki komorbid ini dirawat di RSUD Mangusada pada 23 Juli dan meninggal pada 25 Juli.
Untuk pasien pria juga tidak memiliki komorbid dan dirawat di RSUD Mangusada pada 1 Juli. Pasien meninggal pada 8 Juli namun baru dicatatkan meninggal 17 hari kemudian, 25 Juli.
Dua pasien meninggal dilaporkan Karangasem. Terdiri dari pria berusia 70 tahun yang masuk ke RSU Bintang pada 22 Juli dan perempuan berusia 58 tahun yang dirawat di RSU Balimed Karangasem pada 14 Juli.
Pasien pria memiliki komorbid diabetes dan meninggal pada 24 Juli. Sementara pasien perempuan tidak berkomorbid dan dilaporkan meninggal pada 24 Juli.
Dua warga Jembrana juga tercatat meninggal pada hari ini. Terdiri dari perempuan berusia 77 tahun yang masuk ke RSUD Negara pada 24 Juli dan pria berusia 72 tahun yang menjalani isolasi mandiri.
Pasien perempuan memiliki komorbid tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan jantung. Dilaporkan meninggal hari ini.
Sementara pasien pria miliki penyakit penyerta tekanan darah tinggi dan jantung. Juga dilaporkan meninggal pada hari ini setelah 4 hari melakukan isoman.
Dua pasien meninggal dilaporkan Bangli. Satunya merupakan perempuan berusia 53 tahun, sedangkan satu lagi pria berusia 77 tahun.
Kedua pasien tak berkomorbid ini masuk ke RSUD Bangli pada 17 Juli. Dilaporkan meninggal pada 25 Juli.
Kumulatif korban jiwa mencapai 1.957 orang. Rinciannya 1.951 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 458 orang, Badung 313 orang, Tabanan 276 orang, Buleleng 261 orang, dan Gianyar 151 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 141 orang, Bangli 131 orang, Jembrana 112 orang, dan Klungkung 90 orang. Terdapat juga 18 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)