DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan tracing yang dilakukan secara masif akan melibatkan TNI dan Polri. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah mengoptimalkan tracing secara digital melalui aplikasi PeduliLindungi.
Dalam keterangan pers virtualnya yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25)7) malam, ia mengatakan aplikasi ini akan diperbarui untuk diintegrasikan di mal atau merchant-merchant.
“Ini akan dihubungkan dengan sistem Kementerian Kesehatan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga menggunakan QR Code bisa meng-screen mereka yang sudah tervaksinasi dan sudah tes PCR,” katanya.
Ia mengatakan lewat aplikasi ini, nantinya seluruh pelacakan bisa dengan mudah dilakukan. “Ini diharapkan pada saat nanti akan ada pembukaan di tempat-tempat umum diharapkan program PeduliLindungi ini bisa go live,” cetusnya.
Airlangga juga memaparkan solusi ketersediaan oksigen sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Ketersediaan oksigen dalam negeri dapat terus ditingkatkan melalui fasilitas-fasilitas yang ada seperti beberapa pabrik di luar Jawa yakni di Batam, Morowali, dan Wedabe. “Apakah itu juga di daerah Freeport, demikian pula di Kalimantan Timur di pabrik-pabrik pupuk. Seluruhnya akan ditingkatkan untuk di luar Jawa,” katanya lebih lanjut.
Ia juga mengatakan sedang membentuk regulasi terkait impor oksigen untuk di daerah perbatasan, seperti di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Termasuk juga persediaan obat, ia menjelaskan bahwa Presiden meminta agar impor bahan baku dipermudah. “Ini juga dipersiapkan. Demikian pula obat-obatan baik itu para perusahaan di bidang farmasi, BUMN maupun swasta yang mempunyai izin impor,” tandasnya. (Diah Dewi/balipost)