Petugas melakukan pemulasaran jasad pasien COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kematian akibat COVID-19 terus bertambah puluhan orang hampir 2 minggu terakhir ini di Bali. Dari tambahan korban jiwa itu, ada satu kabupaten yang secara berturut-turut melaporkan kematian warga akibat terpapar COVID-19.

Bahkan, sudah 20 hari terakhir ini kabupaten yang masuk zona merah itu melaporkan korban jiwa. Di 4 hari terakhir, termasuk Senin (26/7), jumlah kematian hariannya sebanyak 7 orang.

Total dalam 20 hari ini, sudah 88 warga dicatatkan meninggal oleh Tabanan. Jika dirata-ratakan, ada 4,4 kematian sehari.

Pada hari ini, selain Tabanan yang menyumbangkan tujuh korban jiwa, ada 5 kabupaten/kota lainnya yang juga mencatatkan korban jiwa. Total kematian hari ini mencapai 26 orang.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, memperlihatkan dilaporkan juga 1 warga luar Bali meninggal karena terpapar penyakit ini.Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Denpasar, sebanyak 9 orang.

Baca juga:  Nasional Catat Puluhan Ribu Kasus COVID-19 Baru, Dirawat Tembus Seratusan Ribu Orang

Kemudian Buleleng melaporkan 6 warga meninggal. Badung, Gianyar, dan Karangasem masing-masing mencatatkan 1 kematian.

Sembilan pasien meninggal dilaporkan Denpasar terdiri dari 3 pria dan 6 perempuan. Usianya berkisar antara 45 hingga 82 tahun.

Lima di antara pasien meninggal tidak memiliki komorbid. Sementara 4 lainnya berkomorbid, dengan jenis tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan jantung.

Empat dilaporkan meninggal pada 25 Juli. Sedangkan 5 lainnya meninggal pada hari ini.

Tujuh pasien meninggal kembali dilaporkan Tabanan. Terdiri dari 3 pria dan 4 perempuan. Usianya 30 hingga 80 tahun.

Salah satu perempuan yang usianya 30 tahun, meninggal saat sedang hamil. Pasien dirawat mulai 10 Juli di RSUP Sanglah dan meninggal 16 hari kemudian pada 26 Juli.

Sementara itu, 6 pasien lainnya memiliki penyakit penyerta. Jenisnya tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan ginjal, paru, dan asma. Seluruhnya dilaporkan meninggal hari ini.

Baca juga:  Ini, Identitas Dua Korban Meninggal Tertimbun Longsor di Trunyan

Enam pasien meninggal dicatatkan Buleleng, terdiri dari 3 perempuan dan 3 pria. Usianya berkisar antara 39 hingga 75 tahun.

Empat pasien memiliki komorbid dengan jenis asma, diabetes, dan gangguan paru. Sedangkan 2 lagi tidak berkomorbid. Seluruhnya dilaporkan meninggal pada hari ini.

Pasien yang merupakan warga Karangasem merupakan perempuan berusia 21 tahun. Pasien masuk ke RS Balimed Karangasem pada 21 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 26 Juli.

Pasien yang merupakan warga Gianyar berjenis kelamin perempuan dengan usia 27 tahun. Masuk ke RSUP Sanglah pada 22 Juli dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 23 Juli namun baru dicatatkan 3 hari kemudian.

Pasien pria berusia 52 tahun merupakan warga Badung yang dilaporkan meninggal dunia pada 25 Juli. Pasien ini masuk ke RSUD Wangaya pada 16 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pria ini tidak memiliki komorbid.

Baca juga:  Giliran Warga Luwus Jadi Sasaran "Serbuan Vaksinasi"

Pasien dari luar Bali merupakan seorang pria berusia 58 tahun. Warga ini masuk ke RSUP Sanglah pada 18 Juli namun terkonfirmasi 11 hari sebelumnya. Pasien tanpa penyakit penyerta ini meninggal 8 hari setelah dirawat, 26 Juli.

Kumulatif korban jiwa mencapai 1.983 orang. Rinciannya 1.977 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 467 orang, Badung 314 orang, Tabanan 283 orang, Buleleng 267 orang, dan Gianyar 152 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 142 orang, Bangli 131 orang, Jembrana 112 orang, dan Klungkung 90 orang. Terdapat juga 19 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *