Bupati Suwirta saat menyalurkan bantuan beras kepada warga terdampak. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Klungkung mendapat bantuan sebanyak 5 ton beras dari Pemerintah Provinsi Bali. Bantuan tersebut diterima Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dari Gubernur Bali, Wayan Koster di Gedung Gajah Jayasabha Denpasar, Senin (26/7).

Bantuan ini langsung disalurkan kepada masyarakat sesuai sasaran. “Terima kasih ASN Pemprov Bali yang sudah membantu masyarakat Klungkung 5 ton beras. Saya hari ini langsung membagikan sesuai dengan sasaran yang sudah ditentukan,” ujar Bupati Suwirta usai menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung.

Baca juga:  Klungkung Dijatah CPNS, Bupati Suwirta Ngaku Mulai Banyak "Teror"

Menurut Bupati Suwirta, sebanyak 1.000 sak bantuan beras dari Pemprov Bali ini disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19, tetapi tidak pernah mendapatkan bantuan dan tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemkab sebelumnya sudah mengumpulkan data-data sesuai dengan nama dan alamat atau by name by address.

Bupati berharap bantuan ini bisa meringankan warga di tengah situasi seperti sekarang. “Saya berharap kepada desa agar bisa mendata warganya dengan baik dan detail,” harap Bupati Suwirta didampingi Kadis Sosial P3A Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya dan Kalak BPBD, Putu Widiada.

Baca juga:  Pengungsi di Klungkung Capai Sepuluh Ribuan, Relawan Distribusi Logistik Dibutuhkan

Lebih lanjut Bupati Suwirta, mengatakan apa yang dilakukan Pemprov Bali mungkin juga akan dilakukan di Kabupaten Klungkung. Donasi sukarela yang nantinya terkumpul akan digunakan untuk membeli beras atau bantuan lainnya bagi warga yang terdampak.

Sementara itu, Gusti Lanang Ardana (48) salah satu penerima bantuan 5 kilogram beras tersebut mengaku bersyukur mendapat bantuan di tengah situasi seperti sekarang. Mantan pegawai hotel asal Desa Selat, Kecamatan Klungkung ini mengaku selama ini belum pernah mendapat bantuan apapun.

Baca juga:  PDAM Diminta Kelola Sumber Mata Air di Pikat

Ardana yang tinggal bersama ibu, istri dan dua orang anaknya kini hanya bekerja sebagai pembuat nasi tumpeng sesajen (penek) keperluan upacara. “Kemungkinan karena data saya tidak masuk. Jadi hari ini saya bersyukur mendapat bantuan meski hanya cukup untuk tiga hari kedepan,” ucapnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *