DENPASAR, BALIPOST.com – Penghuni kos di Jalan Gunung Soputan I No.90, Denpasar Barat, dikagetkan dengan ditemukannya Adi Mariadi (53) tidak bernyawa, bahkan kondisi mayatnya mulai membusuk, Senin (26/7) malam. Sedangkan karyawan bengkel asal Jombang, Jawa Timur ini sejak seminggu lalu tidak keluar kamar.
Korban meninggal diduga karena sakit. Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Selasa (27/7) menyatakan, dari keterangan saksi Roiwan (52), pada Senin pukul 21.30 WITA ia tiba di TKP dari tempat kerjanya.
Roiwan berniat nengok korban di kamarnya karena sejak Selasa (20/7) tidak pernah keluar kamar. Roiwan penasaran dan mencoba melihat bersama temannya, Agum. Selanjutnya Agung mengintip lewat ventilasi kamar dan melihat korban dalam keadaan tengadah di atas kasur.
Warna kulitnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk. “Dengan adanya kejadian tersebut, Agung menghubungi bos korban,” ujarnya.
Sementara teman korban, Eko Sanjaya (33) menerangkan ia ditelepon oleh Heri Haryono ( pemilik bengkel) memberi tahu kalau meninggal. Eko bergegas ke TKP, namun sebelumnya dia mampir terlebih dahulu ke tempat tinggal Agung untuk memastikan apa benar korban meninggal.
Sesampainya di tempat Agung didapat informasi bahwa korban memang sudah meninggal. Eko langsung berangkat ke TKP.
Sebelum ditemukan meninggal, Eko terakhir kali bertemu temu korban pada Kamis (15/7). Besoknya korban telepon Eko mau pinjam uang sebesar Rp 200.000. Eko menyarankan agar korban meminjam uang ke bosnya, Heri Haryono.
Pemilik bengkel, Heri datang ke kos korban untuk memberikan uang. “Setelah itu saksi (Eko) tidak bertemu lagi dengan korban. Saksi sendiri juga sakit dan baru hari Senin tanggal 26 Juli 2021 mulai kerja di bengkel,” kata Sukadi.
Pukul 00.29 WITA, ambulans PMI Kota Denpasar tiba di TKP, disusul Tim Identifikasi Polresta Denpasar. Selanjutnya polisi melaksanakan olah TKP. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit.
Pasalnya di kamar korban ditemukan beberapa obat-obatan dan mayatnya membusuk. “Pukul 01.00 Wita, mayat korban dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar,” tegas Sukadi. (Kerta Negara/balipost)