Bupati Suwirta usai rapat dengan para perbekel. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ditengah penerapan PPKM Level 4 sampai 2 Agustus nanti, ragam bentuk bantuan terus mengalir ke daerah. Baik bantuan resmi dari pemerintah pusat dan daerah, maupun dari para donatur. Namun, data sasaran di setiap desa masih belum jelas. Sehingga, masih saja ada warga yang berteriak belum pernah tersentuh bantuan.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Selasa (27/7) mengatakan sudah melakukan rapat dengan para perbekel. Agar bantuan yang diterima dapat segera disalurkan kepada sasaran di setiap desa. Ia meminta perbekel dan perangkat desa serta lembaga terkait di desa proaktif mengecek kondisi warganya. Buatkan data yang valid, mana warga yang benar-benar pantas menerima bantuan paket sembako ini.

Baca juga:  Tim Pansel Bupati Buka Lowongan Untuk Dua OPD Kosong

“Sekarang ini bantuan banyak. Sementara sasarannya belum jelas. Maka, saya minta cek terus data sasaran. Update terus datanya. Jadi kalau punya data valid, bantuan lebih mudah diserahkan. Jangan cuma menghayal di kantor,” kata Bupati Suwirta.

Menurutnya, kalau data sasarannya sudah valid, maka akan mudah memetakan mana orang yang sudah dan belum tersentuh bantuan. Kemudian melakukan tindaklanjut penanganan. Selain bantuan rutin yang sudah diserahkan setiap tahun kepada penerimanya, seperti BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), BST (Bantuan Sosial Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan lain yang datang, seperti bantuan 5 ton beras dari Provinsi Bali, hasil dari bantuan sukarela dari ASN Provinsi Bali, Senin (26/7).

Baca juga:  Kemacetan di Bali Tak Kunjung Ada Solusi, Transportasi Publik Alami "Stunting"

“Kami juga berencana melakukan aksi serupa dengan ASN di Klungkung. Sudah kami konsep. Tinggal tentukan nominal dari setiap ASN. Nanti kalau terkumpul, lumayan jumlahnya bisa setengah miliar. Ini juga bisa disalurkan untuk bantuan paket sembako,” jelas Bupati Suwirta.

Maka, menurutnya data valid terkait sasaran ini menjadi sangat penting. Setiap desa harus bergerak cepat melakukan penyaluran bantuan agar segera sampai kepada sasaran. Warga yang sudah menerima bantuan, bukan berarti tidak boleh menerima bantuan serupa lagi. Justru mereka wajib dipantau terus kebutuhannya, agar sepanjang masih menghadapi masa-masa sulit di tengah situasi terbatas ini, bantuannya tetap mengalir kepada yang membutuhkan.

Baca juga:  22 Desa di Jembrana Terpetakan Rawan Longsor

“Tidak ada istilah ada sasaran dapat bantuan dobel. Saya ingatkan itu kepada semua perbekel. Kalau memang dia dinilai layak dapat bantuan, bantuan itu harus tetap sampai sasaran. Wajar mereka dapat bantuan secara terus menerus, karena memang layak dibantu. Karena dikasi beras sekali, dalam beberapa hari pasti habis,” kata Bupati Suwirta.

Maka, ia berharap seluruh desa bisa mempolakan pemberian bantuan untuk warga terdampak ini dengan baik. Agar setiap bantuan yang datang dapat segera tersalurkan dengan cepat, dimana kuncinya adalah data yang valid tentang semua sasaran. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *