Petugas membawa jenasah pasien positif COVID-19 untuk dikremasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kematian warga terpapar COVID-19 di Bali pada Rabu (28/7) mencapai rekor baru. Sebanyak 44 orang dilaporkan meninggal.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19. Terdapat juga 1 warga luar Bali yang tercatat meninggal karena terinfeksi COVID-19.

Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Denpasar, sebanyak 14 orang. Disusul di urutan kedua adalah Buleleng 8 orang.

Kemudian Badung melaporkan 6 warga meninggal. Tabanan mencatatkan 5 warga meninggal.

Karangasem mencatatkan 3 kematian. Sedangkan Gianyar, Klungkung, dan Jembrana masing-masing mencatatkan 2 warga meninggal tertular COVID-19. Bangli melaporkan tambahan 1 warga meninggal.

Tabanan memasuki minggunya yang ke-4 masih terus melaporkan korban jiwa. Totalnya selama 22 hari terakhir ini mencapai 103 orang. Jika dirata-ratakan, tambahannya mencapai 4,6 kematian per hari.

Pasien Meninggal

Empatbelas pasien meninggal di Denpasar terdiri dari 9 pria dan 5 perempuan. Usianya berkisar antara 30 hingga 83 tahun.

Satu orang pasien yang dilaporkan meninggal pada 26 Juli namun baru tercatat hari ini dalam kondisi hamil. Perempuan berusia 30 tahun itu, masuk ke RSUP Sanglah pada 22 Juli namun terkonfirmasi 7 hari sebelumnya.

Baca juga:  Pecah Rekor Lagi! Tambahan Kasus COVID-19 Bali Hampir 800

Selain itu, 8 dari 13 pasien meninggal yang dicatatkan Denpasar pada hari ini tidak memiliki komorbid. Hanya 5 pasien memiliki penyakit bawaan, dengan jenis tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, dan stroke.

Tujuh dari 13 pasien meninggal pada hari ini. Sedangkan 2 orang meninggal pada 25 Juli, tiga orang meninggal pada 27 Juli, dan satu lagi meninggal pada 26 Juli.

Delapan warga dilaporkan meninggal oleh Buleleng, terdiri dari 7 pria dan 1 perempuan. Usianya berkisar antara 43 hingga 93 tahun.

Dua pasien tidak berkomorbid, sedangkan enam lainnya memiliki penyakit penyerta. Jenisnya gangguan ginjal, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan paru. Seluruhnya meninggal pada 28 Juli.

Badung melaporkan 6 pasien meninggal, terdiri dari 5 pria dan 1 perempuan. Usianya antara 51 hingga 73 tahun.

Lima pasien dilaporkan tidak berkomorbid. Sedangkan satu orang menderita jantung dan kanker. Lima di antaranya meninggal 28 Juli, sementara satu orang pada 27 Juli.

Tabanan melaporkan 5 pasien meninggal, terdiri dari 2 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 49 hingga 90 tahun.

Seluruh pasien memiliki komorbid. Jenisnya diabetes, gagal ginjal, dan tekanan darah tinggi. Satu orang meninggal pada 27 Juli, sedangkan 4 lainnya meninggal pada hari ini.

Baca juga:  Setelah 28 Tahun, Pameran Aviasi Skala Internasional Kembali Digelar lewat BIAS 2024

Tak Berkomorbid

Karangasem melaporkan 3 pasien meninggal, terdiri dari 1 pria dan 2 perempuan. Usianya antara 78 hingga 82 tahun. Seluruhnya tidak memiliki komorbid dan dilaporkan meninggal pada hari ini.

Pasien meninggal dicatatkan Klungkung terdiri dari seorang pria berusia 56 tahun dan perempuan 46 tahun. Keduanya dirawat di RSUD Klungkung.

Pasien perempuan memiliki komorbid diabetes, gangguan ginjal, dan jantung. Warga ini dilaporkan meninggal pada 24 Juli namun baru dicatatkan 4 hari kemudian, 28 Juli. Sementara pasien pria tak berkomorbid dilaporkan meninggal hari ini.

Dua pasien meninggal dari Jembrana terdiri dari perempuan berusia 70 tahun dan pria berusia 43 tahun. Keduanya dirawat di RSU Negara dan tidak memiliki komorbid. Pasien perempuan meninggal pada hari ini, sedangkan pasien pria pada 27 Juli.

Dua pasien meninggal juga dilaporkan Gianyar. Terdiri dari pria berusia 65 tahun dan pria berusia 67 tahun. Satu pasien dirawat di RSUD Bangli sedangkan satu lagi di RSUP Sanglah.

Keduanya memiliki komorbid. Jenisnya diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung. Satu orang meninggal pada hari ini, sementara satu lagi pada 27 Juli.

Baca juga:  Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Lagi, PPLN dari 5 Negara Ini Terbanyak

Pasien meninggal dari Bangli merupakan seorang pria berusia 58 tahun. Warga ini masuk RS BMC Bangli pada 27 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien yang menderita gangguan paru dan jantung itu meninggal pada 28 Juli.

Satu warga luar Bali juga dilaporkan meninggal, merupakan seorang pria berusia 90 tahun. Warga ini masuk RSUP Sanglah pada 18 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan komorbid diabetes ini meninggal pada 24 Juli namun baru dicatatkan 4 hari kemudian, 28 Juli.

Kumulatif korban jiwa mencapai 2.060 orang. Rinciannya 2.054 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 486 orang, Badung 326 orang, Tabanan 298 orang, Buleleng 280 orang, dan Gianyar 154 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 148 orang, Bangli 135 orang, Jembrana 115 orang, dan Klungkung 92 orang. Terdapat juga 20 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *