Tangkapan layar peta sebaran kasus COVID-19 di Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus pada Kamis (29/7), masih signifikan. Namun, jumlahnya sudah turun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 47 ribuan orang.

Selain itu, pada hari ini jumlah korban jiwa masih tinggi. Meskipun sudah tidak mencapai dua ribuan kasus, namun masih di atas 1.800 orang.

Sedangkan pasien sembuh tambahannya masih cukup tinggi. Bahkan, pada hari ini dilaporkan tambahan pasien sembuh melampaui kasus baru.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 43.479 orang. Kumulatifnya menjadi 3.331.206 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 45.494 orang. Total pasien sembuh menjadi 2.686.170 orang.

Baca juga:  Ni Wayan Alvina Sumbang Emas untuk Bali

Korban jiwa tercatat 1.893 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 90.552 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 554.484 orang.

Teknik Tracing

Sementara itu, dalam rilisnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa teknik tracing (pelacakan) merupakan kunci dalam mendeteksi virus COVID-19. “Jadi sekarang kita sudah semakin mengerti bahwa teknik tracing itu penting dalam penanganan Covid-19. Teknik tracing ini kuncinya,” kata Menko Luhut, Kamis (29/7).

Dia kemudian menjelaskan dengan adanya teknik tracing, maka penyebaran virus Covid-19 dapat dengan cepat diketahui. Meskipun tidak menutup kemungkinan bila jumlah positif akan diketahui lebih banyak dari sebelumnya.

Baca juga:  Siswa di Denpasar UTS dan Tryout di Rumah, Seperti Ini Mekanismenya

“Jadi saya sudah bilang Presiden nanti mungkin jumlah yang diketahui terinfeksi akan naik, namun tidak apa apa, kan dia ‘tercabut’ dari keluarganya. Jadi tidak terjadi banyak penularan di keluarga,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjut Menko Luhut, untuk mereka yang terpapar Covid-19 bisa langsung ditangani, apalagi sekarang jumlah tempat isolasi terpusat hingga ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin bertambah. Selain itu, lanjutnya, dengan adanya tambahan rumah oksigen tersebut, membuat penanganan COVID-19 jadi semakin membaik dari hari ke hari.

Baca juga:  Sopir Logistik Ancam Mogok Karena Harus Bayar Rapid Test, Ini Reaksi Gubernur Koster

“Jadi ini isolasi terpusat masih berapa ribu di Jakarta, lalu rumah sakit bed nya juga turun sekarang, sudah turun banyak. Apalagi ini juga ada Rumah Oksigen, saya berterima kasih sekali kepada para Kepala Dinas, GoTo, Samator, Master Steel, Tripatra, Halodoc dan TNI dan pihak terkait lainnya karena ini dapat menampung lebih banyak pasien isolasi mandiri saat ini,” ujar Menko Luhut.

Namun demikian, sambungnya, pemerintah tetap mengantisipasi kemungkinan yang terburuk. Sehingga apa yang terjadi pada masa mendatang, pemerintah sudah lebih siap. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *