NEGARA, BALIPOST.com – Kasus harian COVID-19 di Kabupaten Jembrana sejak sepekan terakhir menunjukkan tren menanjak. Pada Rabu (28/7), kasus harian positif mencapai 81 orang.
Sebagian besar masih menjalani isolasi mandiri (isoman). Sementara kapasitas ruang untuk isolasi terpusat (isoter) masih ada di beberapa tempat yang disediakan.
Satgas berupaya melakukan pendekatan secara persuasif pada warga yang melakukan isoman untuk ke tempat isoter. Melonjaknya kasus harian ini juga disikapi dengan penambahan ruang isolasi penanganan Covid-19 di RSU Negara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, I Gusti Bagus Oka Parwata, mengatakan menanjaknya kasus COVID-19 ini, berupaya ditangani dengan menambah tempat isoter. Salah satunya di asrama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Negara.
Selain itu sejumlah hotel hingga ruang puskesmas dan asrama koramil juga disulap menjadi lokasi isoter. Namun diakui masih banyak OTG yang memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. “Kita berupaya agar mereka mau dirujuk ke Isoter. Karena kalau di rumah pengawasan kurang,” jelasnya.
Terutama, bagi keluarga lainnya (klaster keluarga) bisa saja mereka keluar, atau ada saudara yang datang. “Kita secara persuasif meminta mereka bisa ke isoter,” terang Oka Parwata.
Untuk kondisi hingga Rabu (28/7), total yang sedang menjalani perawatan maupun isolasi mencapai 530 orang. Sebanyak 275 di antaranya menjalani isoman di rumah. Sisanya menjalani isoter dan perawatan di ruang isolasi yang disediakan Satgas.
Di sisi lain, untuk di RSU Negara yang merupakan RSU rujukan COVID-19 di Jembrana, kapasitas ruang isolasi ditambah. Direktur RSU Negara, Ni Putu Eka Indrawati, Kamis (29/7) membenarkan telah menambah ruang isolasi sejak kasus harian terus menanjak. Dari semula 68 bed, kini bertambah menjadi 82 bed. Di antaranya, 14 ruang untuk anak dan 4 di ICU. (Surya Dharma/balipost)