NEGARA, BALIPOST.com – Penataan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana, Bali disebut penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sektor perikanan, terbukti masih bertahan di masa pandemi Covid-19 saat ini diluar sektor pariwisata. Karena itu, dalam pengelolaannya harus digenjot agar lebiih bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, saat mengunjungi PPN Pengambengan, Jumat (30/7) memastikan kelanjutan pembangunan dan penataan PPN Pengambengan. Menteri KKP berharap PPN Pengambengan yang selama ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar di Bali, bisa menjadi pelabuhan modern. Tertata dan teratur, sehingga menjadi pusat pelabuhan perikanan yang bukan saja untuk kapal-kapal tangkap one day shiping seperti kapal yang ada saat ini (perahu selerek/purse seine).
Tetapi lebih maju lagi dan banyak kapal-kapal tangkap ikan lain yang berlayar hingga berhari-hari. “Praktis akan lebih menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, Jembrana khususnya. Tenaga kerja terserap dan lebih modern. Kita ketahui bahwa sektor perikanan (makanan) cenderung lebih tidak terdampak dibanding pariwisata yang menjadi penopang Bali saat ini. Karena itu perlu kita maksimalkan lagi,” ujar Menteri KKP didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Kabupaten Jembrana menurutnya memiliki potensi perikanan yang potensial dengan daya dukung baik itu Pelabuhan, Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Perikanan dan lainnya. Termasuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Pengambengan ini menurutnya perlu dilakukan secepatnya. “Intinya kami ingin agar titik-titik sentra perikanan ini bisa maju. Dan perekonomian masyarakat meningkat,” tambahnya.
Untuk di Pengambengan harapannya di tahun 2022 bisa diprogramkan untuk pembangunan. Dengan jumlah nelayan saat ini 4900 orang dan rata-rata 200 ton per hari, menurutnya akan menjadi potensi besar apabila pasar hingga menembus impor. (Surya Dharma/Balipost)