DENPASAR, BALIPOST.com – Kematian akibat COVID-19 di Bali masih tinggi. Jumlah kasus hariannya pada Sabtu (31/7) mencapai 34 orang.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19. Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Tabanan, sebanyak 10 orang.
Sudah hari keduapuluh lima bagi Tabanan terus melaporkan korban jiwa COVID-19. Totalnya menjadi 128 orang. Jika dirata-ratakan, per harinya terjadi 5,2 kematian.
Disusul di urutan kedua adalah Denpasar 9 orang. Kemudian Badung melaporkan 4 warga meninggal.
Bangli dan Jembrana melaporkan 3 warga meninggal. Sedangkan, Buleleng 2 orang, Klungkung, Gianyar, dan Karangasem bertambah 1 orang.
Ibu Hamil
Yang menonjol untuk kasus kematian hari ini, terdapat dua ibu hamil terpapar COVID-19 dinyatakan meninggal. Ini, merupakan hari kedua berturut-turut ada ibu hamil yang meninggal terpapar penyakit ini.
Pada Jumat (30/7), terdapat 1 warga Buleleng berusia 30 tahun yang dinyatakan meninggal dalam kondisi hamil. Pada hari ini, dua ibu hamil yang meninggal berasal dari Denpasar dan Klungkung.
Untuk pasien dari Denpasar usianya 29 tahun. Warga ini masuk ke RSUP Sanglah pada 17 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien meninggal setelah dirawat selama 13 hari, yaitu 30 Juli.
Sedangkan untuk pasien dari Klungkung berusia 25 tahun. Warga ini masuk ke RSUD Klungkung pada 22 Juli namun terkonfirmasi 3 hari sebelumnya. Setelah mendapatkan perawatan 8 hari, pasien menghembuskan nafas terakhir pada 31 Juli.
Sementara itu, 10 pasien dari Tabanan terdiri dari 5 perempuan dan 5 pria. Usianya 36 hingga 86 tahun.
Sebanyak 9 pasien memiliki komorbid. Jenisnya gagal ginjal, hipertiroid, tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan paru. Sebanyak 9 orang meninggal hari ini, sedangkan 1 pasien meninggal pada 30 Juli.
Delapan pasien meninggal selain satu ibu hamil yang dilaporkan Denpasar, terdiri dari 6 pria dan 2 perempuan. Usianya 46 hingga 73 tahun.
Enam di antaranya tidak memiliki komorbid, sedangkan 2 lagi mempunyai penyakit penyerta diabetes dan tekanan darah tinggi. Dua di antaranya meninggal pada hari ini, empat meninggal pada 30 Juli, satu orang pada 27 Juli, dan seorang lagi meninggal pada 25 Juli.
Pasien Meninggal Badung
Empat pasien meninggal dari Badung terdiri dari dua pria dan dua perempuan. Usianya antara 39 hingga 67 tahun.
Tiga pasien memiliki komorbid. Jenisnya gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Tiga meninggal pada hari ini, sementara 1 orang meninggal pada 22 Juli namun baru dilaporkan 9 hari kemudian, 31 Juli.
Pasien meninggal dari Bangli, terdiri dari dua pria dan satu perempuan. Usianya antara 51 sampai 69 tahun.
Seluruhnya memiliki komorbid. Jenisnya gangguan ginjal, jantung, dan paru. Ketiganya meninggal pada hari ini.
Tiga pasien meninggal dilaporkan Jembrana seluruhnya pria. Usianya 47 hingga 67 tahun.
Seluruhnya memiliki komorbid. Untuk jenis penyakitnya tekanan darah tinggi, jantung, gangguan paru, dan ginjal. Ketiganya meninggal pada hari ini.
Dua pasien meninggal dilaporkan Buleleng terdiri dari perempuan 45 tahun dan pria 69 tahun. Keduanya dirawat di RSUD Buleleng.
Pasien perempuan memiliki komorbid diabetes dan gangguan paru. Keduanya meninggal pada hari ini.
Pasien dari Gianyar merupakan perempuan berusia 71 tahun. Warga ini masuk ke RSU Surya Husada Nusa Dua pada 22 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien menderita diabetes ini meninggal pada 30 Juli.
Pasien dari Karangasem merupakan pria berusia 57 tahun. Warga ini masuk ke RS Balimed Karangasem pada 30 Juli dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Pasien tanpa penyakit penyerta ini meninggal pada 31 Juli.
Kumulatif korban jiwa mencapai 2.151 orang. Rinciannya 2.145 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 504 orang, Badung 343 orang, Tabanan 323 orang, Buleleng 288 orang, dan Gianyar 155 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 155 orang, Bangli 140 orang, Jembrana 122 orang, dan Klungkung 94 orang. Terdapat juga 21 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)