DENPASAR, BALIPOST.com – Meskipun saat ini Bali telah memasuki musim kemarau, namun hujan masih terjadi. Seperti yang terjadi pada Senin (2/8). Meskipun hujan tidak berintensitas tinggi, namun hampir seluruh wilayah Bali diguyur hujan.
Bahkan, kondisi cuaca selama 3 hari ke depan diprediksi berawan dan hujan ringan hingga sedang. Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar, Luh Eka Arisanti, menjelaskan bahwa saat musim kemarau bukan berarti tidak terjadi hujan sama sekali.
Peluang hujan masih tetap ada, namun intensitasnya tidak seperti pada musim hujan. Penyebab kondisi cuaca beberapa hari terakhir di wilayah Bali terjadi hujan dikarenakan kondisi suhu muka laut yang masih hangat yang memicu penguapan yang dapat menghasilkan awan-awan hujan di wilayah Bali.
Kondisi cuaca ini diprediksi akan terjadi selama 3 hari ke depan. “Kondisi cuaca selama 3 hari ke depan diprediksi berawan dan hujan ringan hingga sedang secara tidak merata di Bali bagian barat, tengah, selatan dan timur,” ungkap Luh Eka Arisanti, Senin (2/8).
Meskipun hujan tidak berintensitas tinggi, namun masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan. Seperti, banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir. Masyarakat, khususnya di wilayah pesisir juga dihimbau agar waspada terhadap tinggi gelombang laut mencapai 6 meter.
Dimana, tinggi gelombang laut 4-6 meter (sangat tinggi) berpeluang terjadi di Perairan Selatan Bali-NTB, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan Bali-NTB. Sedangkan, gelombang tinggi laut berkisar antara 1.25-2.5 meter (sedang) berpeluang terjadi di Selatan Bali bagian utara, Selat Lombok bagian utara, Selat Alas bagian utara, Laut Bali, dan Laut Sumbawa. “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,” tandasnya. (Winatha/balipost)