SEMARAPURA, BALIPOST.com – Angin kencang dan ombak setinggi 4 meter mengganggu penyeberangan antar pulau pada Pelabuhan Rakyat Kusamba, Kecamatan Dawan, Senin (2/8). Hal ini menyebabkan operasional pelabuhan menerapkan buka tutup.
Bahkan, petugas harus memindahkan titik lokasi penurunan penumpang yang lebih aman. Sebab, ombak setinggi 4 meter menerjang pelabuhan hingga ke lokasi antrian penumpang.
Situasi demikian sudah terjadi sejak Minggu (1/8) pagi. Angin kencang memicu terjadinya gelombang tinggi di Perairan Selatan Bali.
Petugas Syahbandar yang bertugas di Pelabuhan Kusamba, Nengah Warnata mengatakan, selain diberlakukan sistem buka tutup pelabuhan dan peralihan penurunan penumpang, pihaknya sementara juga melarang pengangkutan barang menggunakan perahu tradisional. Bahkan, aktivitas nelayan juga dibatasi sambil menunggu situasi cuaca membaik.
Petugas Dinas Perhubungan serta Satuan Polisi Perairan juga memantau kondisi cuaca untuk memastikan masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kapasitas muat hingga maksimal 70 persen, agar tetap dipatuhi.
“Kami tetap mengimbau kepada pemilik operator dan nahkoda bila tidak memungkinkan untuk berlayar, sebaiknya tunda keberangkatan. Ini demi keselamatan dan keamanan fastboat dan sampan-sampan yang akan berlayar menuju Nusa Penida ataupun sebaliknya,” kata Warnata.
BMKG masih memberikan peringatan perihal cuaca buruk di perairan selatan Bali ini. Dari ramalan BMKG, warga diminta agar waspada terhadap gelombang tinggi empat sampai enam meter yang berada di wilayah perairan Selatan Bali-NTB, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung dan wilayah Samudra Hindia di Selatan Bali. (Bagiarta/balipost)