NEGARA, BALIPOST.com – Dinas Sosial Kabupaten Jembrana mengaku telah menarik sejumlah beras bantuan Kemensos yang dikeluhkan warga. Dari pengecekan Dinsos, ada beberapa beras yang kondisinya campur kuning dan kurang tahapan pemrosesan. Sehingga oleh pihak penyedia telah ditarik dan akan diganti.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana, I Made Dwipayana, Selasa (3/8) menyebutkan dari 3000 kilogram yang diterima bantuan beras Kemensos PPKM darurat itu, hanya di dua desa yang menuai keluhan penerima. Yakni di Desa Tegalbadeng Barat dan Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Pihaknya juga telah mengecek dan diketahui ada beberapa paket beras yang kondisinya dari penampakan kurang layak. “Tapi sebenarnya beras masih layak, hanya saja dari penampakan kurang pemrosesan. Tidak ada bau, dan sebenarnya masih layak dikonsumsi,” tandas Made Dwipayana.
Dari pengecekan kepada pihak penyalur, kemungkinan adanya kondisi beras yang terlihat rusak itu dikarenakan proses yang terlalu cepat. Ada tahapan yang kurang sehingga beras tidak dapat putih seperti beras medium lainnya. “Sudah kita tarik hanya beberapa paket saja yang seperti itu, di desa Kaliakah dan Tegalbadeng Barat,” tandasnya. Sedangkan untuk beras lainnya menurutnya tidak ada keluhan. Sehingga masih bisa dibagikan sesuai data.
Diberitakan sebelumnya, adanya keluhan dari warga terkait beras bantuan Kemensos PPKM yang telah tersalurkan ke kantor-kantor desa lokasi penerima. Lantaran adanya keluhan dari penerima, di beberapa desa khawatir menyerahkan ke penerima. Beras dari Kemensos ini menurut Dinas akan disalurkan ke warga yang belum tersalurkan bantuan baik itu PKH, BST dan lain-lainnya. Data penerima yang digunakan menggunakan data buku merah kabupaten. (Surya Dharma/Balipost)