PANGDAM-Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) saat tatap muka dengan pengungsi.(BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keselamatan rakyat paling utama, apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Menciptakan kedamaian diperlukan kerja keras dan toleransi, silaturahmi dengan sesama. Hal ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)., saat tatap muka dengan para pengungsi Kampung Mayerga Distrik Moskona Barat di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (2/8).

Mayjen Cantiasa via telepon menyampaikan keprihatinannya atas masalah keamanan yang berdampak adanya mengungsinya warga Kampung Mayerga ke Bintuni. “Keselamatan adalah yang utama bagi masyarakat Indonesia. Alasan tersebut yang mendasari TNI harus tampil segera untuk mengamankan masyarakat. Semua prihatin atas kejadian ini, apalagi saat ini kita dihadapkan pandemi Covid-19. Akibatnya masyarakat harus mengungsi hampir dua minggu dan terpencar,” tegasnya.

Baca juga:  Riset : Puncak Pandemi di Megapolitan China Hampir Berakhir

Dikatakannya, pada tataran provinsi, baik Pangdam, Gubernur dan Kalpoda bersepakat untuk bersama-sama membangun SDM di Papua Barat. “Yang masih teriak Papua merdeka adalah mereka-mereka yang kalah bersaing, tidak mau bekerja keras, dan hanya bisa merongrong negara,” ucap mantan Danjen Kopassus ini.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam menghadirkan empat prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) yang merupakan warga asli Teluk Bintuni. “Ini bukti kami sedang membangun SDM Papua. Lewat program Caba Otsus yang diinisiasi Gubernur, 1.000 prajurit asli Orang Papua (OAP) akan kembali untuk membangun tanah Papua. Pemerintah telah memberikan banyak kesempatan, peluang untuk kita berkarya,” ujar mantan Danrem 163/Wira Satya ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  KONI Jadi Mediator Dua Kubu Lemkari
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *