Petugas membawa jenasah pasien positif COVID-19 untuk dikremasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan korban jiwa pada Selasa (3/8) mencapai 38 orang. Seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Tabanan, sebanyak 10 orang. Hari ini, genap 4 minggu atau 28 hari, Tabanan mencatatkan kasus meninggal secara berturut-turut.

Total kematian warga Tabanan yang dilaporkan selama 28 hari itu mencapai 152 orang. Jika dirata-ratakan sebanyak 5,4 kematian per hari.

Untuk tambahan korban jiwa pada hari ini, di urutan kedua adalah Denpasar 8 orang. Badung dan Karangasem sama-sama melaporkan 5 kematian. Sedangkan Buleleng 4 orang, Jembrana dan Klungkung sama-sama 2 orang, Gianyar serta Bangli masing-masing 1 orang.

Sepuluh warga meninggal dari Tabanan terdiri dari 6 perempuan dan 4 pria. Usianya antara 24 hingga 80 tahun.

Pasien Hamil

Satu pasien usia 24 tahun merupakan perempuan hamil yang masuk ke RSUD Tabanan pada 29 Juli dan meninggal pada 31 Juli. Pasien baru dicatatkan 3 hari kemudian.

Baca juga:  Putus Sebaran COVID-19 di Bali, Ubah Perilaku Masyarakat Libatkan Desa Adat hingga Mahasiswa

Sementara itu, 9 pasien lainnya seluruhnya memiliki penyakit penyerta. Jenisnya gangguan paru, diabetes, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi. Tujuh di antaranya meninggal hari ini, satu orang pada 2 Agustus, dan seorang lagi pada 31 Juli.

Delapan pasien meninggal dari Denpasar, terdiri dari 5 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 57 hingga 77 tahun.

Empat pasien berkomorbid. Jenisnya diabetes dan tekanan darah tinggi. Empat pasien meninggal hari ini, satu orang pada 2 Agustus, satu pada 1 Agustus, dan dua lagi meninggal pada 31 Juli.

Lima pasien meninggal dilaporkan Badung, terdiri dari 4 perempuan dan 1 pria. Usianya antara 37 hingga 75 tahun.

Satu pasien berkomorbid dengan jenis diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung. Seluruhnya meninggal hari ini.

Lima pasien meninggal dicatatkan Karangasem terdiri dari 3 pria dan 2 perempuan. Usianya antara 49 hingga 81 tahun.

Baca juga:  Bea Cukai dan Pemprov akan Fasilitasi Petani Arak Bali

Kelimanya tidak berkomorbid. Dua meninggal pada 3 Agustus, sedangkan 3 lainnya meninggal pada 2 Agustus.

Empat pasien meninggal asal Buleleng, terdiri dari 3 pria dan 1 perempuan. Usianya antara 44 hingga 81 tahun

Seluruhnya tidak memiliki komorbid. Keempatnya dilaporkan meninggal hari ini.

Pasien Hamil

Dua pasien meninggal dilaporkan Klungkung, terdiri dari perempuan 58 tahun dan pria 72 tahun. Pasien perempuan dirawat di RS Gema Santi Nusa Penida tidak berkomorbid dan meninggal pada 3 Agustus. Sedangkan pasien pria memiliki penyakit jantung dirawat di RS Puri Raharja dan meninggal pada 30 Juli namun baru tercatat 4 hari kemudian.

Dua pasien meninggal dilaporkan Jembrana seluruhnya perempuan, usia 55 dan 57 tahun. Keduanya dirawat di RSU Negara dan memiliki komorbid dengan jenis ginjal, tekanan darah tinggi,  jantung, dan stroke. Seluruhnya meninggal hari ini.

Baca juga:  Lupakan Gemerincing Dolar, Selamatkan Manusia Bali

Pasien meninggal dari Bangli merupakan pria berusia 76 tahun. Warga ini masuk ke RSU Payangan pada 23 Juli dan meninggal pada 3 Agustus.

Pasien meninggal dari Gianyar merupakan perempuan berusia 76 tahun. Warga ini masuk ke RSU Puri Raharja pada 31 Juli dan meninggal pada 2 Agustus. Pasien berkomorbid gangguan jantung dan ginjal.

Kumulatif korban jiwa mencapai 2.269 orang. Rinciannya 2.263 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 525 orang, Badung 361 orang, Tabanan 347 orang, Buleleng 306 orang, dan Karangasem 167 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 160 orang, Bangli 147 orang, Jembrana 129 orang, dan Klungkung 100 orang. Terdapat juga 21 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *