SINGARAJA, BALIPOST.com – Lonjakan kasus penularan Virus Corona (COVID-19) di Buleleng belum juga melandai. Kondisi ini mengakibatkan kebutuhan oksigen dan obat-obatan untuk pasien yang terpapar virus ini kian meningkat.
Atas kondisi ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng meningkatkan pengawasan ketersedian oksigen dan bahan obat-obatan di rumah sakit pemerintah. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Intelejen A.A Ngurah Jayalantara seizin Kepala Kejaksaan Negri (Kajari) Buleleng Putu Gede Astawa, Selasa (3/8).
Kasi Intelijen Jayalantara mengatakan, sejak terjadi lonjakan kasus penularan Virus Corona, pihaknya telah melakukan pengaawasan stok oksigen dan obat-obatan yang ada di RSUD Buleleng. Pengawasan juga dilakukan di rumah sakit swasta.
Hanya saja, dalam hal pengadaan oksigen di rumah sakit swasta, tim Kejari tidak berwenang mengawasi. Ini karena, pengadaannya dilakukan sepenuhnya oleh menejemen rumah sakit dengan perusahaan penyalur bersangkutan.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pengawasan stok dan harga obat-obatan di beberapa apotik yang beroperasi di Bali Utara. Dari pengawasan itu, sejauh ini untuk stok oksigen liquid di RSUD Buleleng masih tersedia, baik untuk keperluan pasien umum dan yang terpapar Virus Corona.
Selain memakai oksigen liquid, rumah sakit plat merah itu sudah mengupayakan penambahan stok okseigen dengan sistem tabung. Tabung yang dimiliki pun dibawa ke depo oksigen di luar Bali untuk diisi dengan pengawalan ketat kepolisian.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD mengatakan, stok oksigen di rumah sakit tersedia cukup. Bahkan, saat ini stok oksigen di rumah sakit diperkirakan cukup sampai Rabu (4/8).
Sebelum stok itu habis terpakai, pihak penyalur telah menjanjikan akan menambah stok oksigen sebanyak 35 buah tabung. Dengan demikian, kebutuhan akan tetap tersedia, sampai RS kembali menerima kiriman tambahan oksigen cair dari penyalur yang telah bekerjasama sesuai MoU.
Menurut dr Arya, kebutuhan oksigen baik untuk penanganan pasien umum dan yang terpapar Virus Corona meningkat dibandingkan sebelum pandemi melanda. Setiap hari rata-rata memerlukan oksigen cair sebanyak 2 ton.
Sedangkan untuk sistem tabung rumah sakit memerlukan sebanyak 7 buah tabung oksigen per jam. “Kebutuhannya tinggi, dan kami berusaha untuk menjaga stok tersedia,” ujarnya. (Mudiarta/balipost)