BANGLI, BALIPOST.com – Selain menangani bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli saat ini juga mengambil peranan penting dalam penanganan pandemi COVID-19. Salah satunya penanganan jasad penderita COVID-19.
Meningkatnya warga Bangli yang meninggal akibat COVID-19, membuat petugas BPBD Bangli kewalahan melakuan penguburan sesuai protokol kesehatan. Tidak jarang mereka melakukan penguburan mayat hingga tengah malam.
Saat penguburan malam hari inilah, terkadang dihadapkan pada kejadian yang berbau mistis. Misalnya didampingi kera atau monyet jadi-jadian.
“Kita saat ini benar-benar kewalahan melakukan penguburan mayat warga yang terpapar COVID-19. Sebab, tiap harinya belakangan ini ada yang meninggal dengan terkonfirmasi COVID-19, malahan sering jumlahnya lebih dari satu. Seperti beberapa hari lalu sampai empat jenazah dengan lokasi yang berbeda dan jauh-jauh,” sebut Kepala BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiradana, Rabu (4/8).
Saat ini, BPBD hanya memiliki satu regu petugas penguburan terdiri dari delapan orang personel. Sesuai pembagian tugas, satu orang melakukan penyemprotan, enam lainnya melakukan penggotongan dan satu lagi adalah sopir.
Yang membuat petugas kepayahan, jelasnya, tatkala ada jenazah lebih dari satu dan harus dikuburkan di hari itu. Karena harus bergiliran, dirinya mengaku sering diumpat oleh masyarakat. ‘Karena lambat membawa jenazah kita sering diomeli dan diumpat pihak keluarga,” keluhnya.