dr. Reisa Broto Asmoro. (BP/dok)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tindakan sederhana selama pelaksanaan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti tinggal di rumah, mengurangi bepergian keluar rumah telah mampu menurunkan kasus penularan Covid-19. Hal itu dikarenakan resiko tertular menjadi sangat minim. Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasi penuh dan dukungannya terhadap pelaksanaan PPKM yang telah diterapkan sejak 3 Juli 2021.

dr. Reisa kembali mengingatkan, kemampuan penularan varian delta itu lebih cepat. Dua tiga kali lebih mudah dan cepat dibandingkan varian awal pandemi. Apabila
varian awal bisa menulari 2 orang maka varian delta bisa menulari 6 sampai dengan 8 orang dalam sekali kontak dengan pasien atau droplet yang mengandung virus.

Baca juga:  Waspadai Tsunami Pasca Erupsi Gunung Anak Krakatau

Jadi, lanjut dr Reisa, memilih tinggal di rumah atau sangat selektif bepergian hanya kalau terpaksa atau ke sentra vaksin serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan adalah kontributor dari membaiknya situasi saat ini. Dia juga mengapresiasi mereka yang saat terpaksa keluar rumah selalu memakai masker dan tidak
melepasnya saat bertemu orang lain.

Menurut laporan satgas penanganan Covid-19 pekan lalu, kata dr. Reisa, 9 di antara 10 orang Indonesia sudah memakai masker. “Ini yang kita sebut universal
masking, semua wajib pakai masker. Dan masih ingat kan? Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku,” tutur dr. Reisa sebagaimana pers relis dari KPCPEN, yang diterima Kamis (5/8).

Baca juga:  Dua Putri Indonesia Ikuti Kontes Kecantikan Dunia

Dia juga menambahkan, bahwa masker ganda yaitu kombinasi masker medis dan masker kain memiliki daya saring atau filtrasi tinggi sampai 90% sehingga bisa
melindungi dengan efektif. Pada saat yang sama, dia meminta masyarakat untuk tetap praktikkan cuci tangan sesering mungkin dengan langkah yang benar agar
tangan bersih dan bebas dari kuman. Tangan bersih juga mampu melindungi dari batuk pilek atau flu musiman dan diare.

Baca juga:  Hari Ini, Tambahan Kasus COVID-19 Bali Capai 2 Digit

Menurutnya, diare dan pneumonia masih menjadi masalah utama. Jadi, selain 3M untuk mencegah COVID-19, protokol kesehatan termudah tersebut juga semakin menyehatkan diri dan terhindar dari penyakit lain yang masih ada di masa pandemi ini.
“Jadi peran kunci kita mendukung keberhasilan PPKM adalah dengan disiplin protokol Kesehatan. Insya Allah, pekan depan keadaan makin membaik dan kegiatan masyarakat akan lebih banyak yang dibuka lagi,” kata dr. Reisa. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *