DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga GOR di Denpasar yang biasa dipakai fasilitas berolahraga bagi masyarakat, kini ditutup untuk umum. Sebab, dimaksimalkan untuk sarana latihan atlet PON Bali.
Ketiga GOR adalah Lila Bhuana, Ngurah Rai, dan Yuana Mandala Tembau. Wakil Ketua KONI Bali Maryoto Subekti, di Denpasar, Rabu (4/8), menerangkan, masyarakat harap memaklumi penutupan sementara ketiga GOR, sebab memang difokuskan bagi atlet PON.
Bahkan, di saat PPKM seperti ini, protokol kesehatan tetap digelorakan. “Sebelum dan sesudah GOR digunakan, wajib disemprot desinfektan. Kami juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali,” ungkapnya.
Ketiga GOR yang difungsikan seperti Lila Bhuana dipakai latihan cabor bela diri, kemudian GOR Ngurah Rai dipakai latihan basket, dan Yuana Mandala Tembau untuk latihan cabor sepak takraw. “Intinya, selama PPKM ini atlet tetap berlatih dalam suasana aman, nyaman dan tetap sehat, sehingga saat PPKM prokes tetap harus ditaati,” tuturnya.
Sementara, cabor lainnya juga ada yang memfungsikan lapangan terbuka, seperti rugby di Lapangan Debes Tabanan, panahan di Lapangan Sading, termasuk panjat tebing di Lapangan Alit Saputra Tabanan. “Yang penting, kami tekankan tetap getol berlatih dengan mengikuti protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan rajin mencuci tangan,” pesannya.
Penerapan prokes, kata dia, juga diberlakukan bagi atlet dan pelatih sebelum memasuki hotel, wajib melakukan tes antigen. Selama menginap di hotel, atlet dan pelatih dilarang pulang ke rumah, termasuk menerima tamu sembarangan di hotel. “Kalau pulang hendak masuk ke hotel, juga harus kembali melakukan tes antigen,” jelasnya.
Penyemprotan desinfektan, menurut Maryoto, juga dilakukan terhadap kendaraan yang mengantarkan atlet ke tempat latihan, sampai balik lagi ke penginapan dan atlet tidak boleh pulang ke rumah. “Untuk atlet juga bisa memanfaatkan aula, baik di Hotel Neo maupun Batukaru,” terangnya.
Maryoto mengakui, bagi atlet dan pelatih berlatih olahraga saat pandemi COVID-19 ini memang agak beda. Karena itu, atlet dan pelatih supaya membiasakan diri berlatih dengan tetap mentaati prokes. Hal ini bertujuan mulia, sebab untuk memotong mata rantai penularan virus corona. (Daniel Fajry/balipost)