Foto dokumen: Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail saat webinar "IoT for Resilience in The Face of Pandemics", Rabu (30/9/2020). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan peralihan siaran Televisi (TV) dari analog ke siaran digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, konten andalan atau killer content akan mampu mendorong masyarakat untuk beralih dari siaran televisi (TV) teresterial analog ke digital.

“Konten televisi digital yang menarik, yang bermanfaat, yang ditunggu masyarakat,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Kominfo, Ismail, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (5/8).

Menurut Ismail, diskusi yang berkembang saat ini bukan lagi kapan analog switch off atau penghentian siaran televisi teresterial analog, namun cara yang nyaman bagi masyarakat untuk pindah ke siaran digital supaya mereka tidak merasa terpaksa.

Baca juga:  Asuransi Digital Dongkrak Pendapatan Premi Asuransi

Salah satunya adalah melalui konten yang disiarkan di stasiun televisi ketika siaran sudah pindah ke teknologi digital, terutama di masa transisi ini. Pasalnya, jika konten tidak menarik, akan semakin lama masyarakat untuk berpindah ke siaran digital.

Pengaruh konten andalan terhadap migrasi ke siaran televisi digital juga dibenarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang disebut bisa mempercepat migrasi. “Killer content bisa menjadi pemicu untuk membeli set top box atau (perangkat) televisi digital,” kata Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.

Kominfo mengadakan survei di wilayah yang masuk ke ASO tahap I menemukan bahwa selama ini program acara yang paling sering ditonton masyarakat adalah sinetron (50,21 persen), berita (40,06 persen), olahraga (18,59 persen) dan musik (11,45 persen).

Baca juga:  Obyek Wisata Lembang Berlakukan Drive Thru Tiket Masuk

Agung mencontohkan, misalnya ketika sinetron yang menjadi kesukaan pemirsa dipindah hanya hadir di siaran televisi digital, masyarakat akan tertarik untuk membeli set top box atau perangkat televisi baru agar mereka bisa tetap menonton.

Menyiarkan konten andalan bukan semata memindahkan siaran dari analog ke digital, namun juga keberlangsungan ekosistem televisi.

Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia, Syafril Nasution, menyatakan konten andalan di siaran televisi digital juga perlu memperhatikan hitung-hitungan iklan, sumber pendapatan mereka.

Baca juga:  Keamanan Data dan Dana Nasabah Prioritas Utama, BRI Perkuat Benteng Digital

Pengiklan, menurut Syafril, juga mempertimbangkan seberapa luas jangkauan siaran digital terhadap pemirsa. Jika masih banyak masyarakat yang belum menerima siaran televisi teresterial digital, tentu pengiklan tidak ingin memasang iklan karena hanya sedikit yang menonton..

Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Nielsen Media Indonesia Hellen Katherina, keberlangsungan konten andalan di siaran televisi digital juga harus diperhatikan. “Idealnya, konten tidak hanya sekali tayang, namun berjalan sampai beberapa waktu,” kata Hellen.

Kontinuitas konten dianggap penting agar masyarakat merasa set top box layak beli untuk menonton siaran televisi digital. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *