Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan semangat kepada para warga terpapar COVID-19 yang melakukan isolasi terpusat di Hotel Borobudur Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat. (BP/Ant)

MAGELANG, BALIPOST.com – Warga yang melakukan isolasi mandiri karena terpapar COVID-19 bisa bergabung di lokasi isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah daerah. Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali.

“Saya titip supaya masuk (isoter) karena dari data yang ada varian delta ini sangat ganas. Jadi kalau tidak cepat ditangani nanti kalau saturasi oksigennya di bawah 90 susah menanganinya,” katanya di Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (6/8).

Baca juga:  Selama PPKM, Usaha Ini Kerap Melanggar Jam Malam

Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau lokasi isolasi terpusat di Hotel Borobudur Kota Magelang. “Masih ada ratusan warga di Magelang ini isoman supaya dibawa ke lokasi isoter sebanyak mungkin. Nanti tinggal di sini 10 hari negatif kemudian pulang lagi, karena kalau tidak isoter dia bisa menularkan ke orang lain dan bisa membuat orang lain celaka,” katanya.

Ia menyampaikan sudah meninjau isoter ke-7, mulai kemarin di Solo, Klaten, dan Sragen, sekarang di Magelang. Menko Luhut menyampaikan kepada bapak/ibu yang menjalani isoter perlu bersyukur karena ada dokter, layanan kesehatan, mendapat makan, dan terisolisasi. “Bapak/ibu jangan pernah berkecil hati, karena anak saya, menantu saya, dan bahkan cucu saya yang baru 12 tahun juga terpapar COVID-19. Tetapi alhamdulillah mereka sudah sembuh,” katanya.

Baca juga:  Perlu Tambahan Saluran Air di Sebelah Lokasi Longsoran di Ceking

Ia menegaskan COVID-19 bukan penyakit aib, ini memang menyerang seluruh dunia. Berdasarkan berita TV internasional, sekarang COVID-19 yang menyerang Amerika Serikat sudah 85 persen varian delta, Jepang 90 persen dan sekarang rumah sakit di Jepang semua penuh, begitu juga di Malaysia dan negara-negara lain.

“Kita bersyukur karena semua lumayan kompak. Sekarang kasus COVID-19 menurun, tetapi tidak boleh cepat gembira karena sekarang bisa naik lagi kalau masyarakat tidak disiplin,” katanya.

Baca juga:  Pelanggar PPKM Darurat, Perlu Edukasi Masif

Ia menyampaikan pandemi ini masalah kemanusiaan, ayo semua kompak, menyelesaikan masalah ini. COVID-19 ini bukan hanya masalah pemerintah, ini masalah semua pihak, masalah dunia. “Kalau semua kompak insyaallah akan beres,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *