DENPASAR, BALIPOST.com – Pebulu tangkis putri PON Bali Komang Ayu Cahya Dewi, hingga kini masih menghuni pelatnas dan belum bergabung bersama rekan setimnya, di TC Sentralisasi, yang mulai digulirkan 3 Agustus. Sejauh ini, Komang masih tetap berlatih di pelatnas, dan belum ada agenda pulang ke Bali.
Komang Ayu yang dikontak Bali Post, Jumat (6/8), menuturkan, dirinya bersama rekan-rekan dari seluruh provinsi, juga banyak yang turun di ajang PON Papua. “Saya belum bisa bergabung di TC sentralisasi, meskipun banyak rekan-rekan saya di pelatnas, yang juga akan berlaga di PON Papua,” ungkapnya.
Menurut Komang Ayu, pelatnas bakal memberikan izin kepada seluruh atlet, dalam rangka membela daerahnya masing-masing, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, di Bumi Cendrawasih. “Kami diizinkan pulang ke daerah masing-masing, kemungkinan jadwalnya berbarengan dan serentak, dan mendekati pelaksanaan pertandingan di PON,” cetusnya.
Sementara tim pelatih pebulu tangkis putri PON Bali, Risa Rivalgonesi, menerangkan selain Komang Ayu, tim putri juga berkekuatan Ni Made Pranita Sulistya Devi, Made Deya Surya Saraswati, dan Ayu Gary Luna Maharani. “Kemungkinan Komang Ayu bergabung jadwalnya terlalu mepet menjelang pelaksanaan PON. Bahkan, bisa jadi Komang Ayu terbang dari pelatnas langsung menuju Papua,” tandas Risa.
Bagi Risa, meskipun Komang Ayu belum bergabung pada TC Sentralisasi, namun hal ini bukan menjadi masalah. Alasannya, Komang Ayu diproyeksikan turun di nomor tunggal, sedangkan untuk ganda putri, Bali diperkuat Made Deya Surya Saraswati/Ayu Gary Luna Maharani.
“Kami di sektor putri, bermaterikan empat pebulu tangkis. Mereka turun di nomor tunggal Made Pranita dan Komang Ayu Cahya, serta ganda putri (Deya / Ayu Gary),” jelasnya.
Sedangkan pada bagian putra, Bali meloloskan tujuh pebulu tangkis. Atlet putra bisa turun di nomor tunggal (2), ganda putra (2), serta ganda campuran (2). “Untuk tim putra, bisa turun di nomor beregu, yang terdiri atas tunggal (3) dan ganda (2),” ujarnya.
Risa Rivalgonesi tetap melatih atlet asuhannya mulai fisik, teknik, sampai taktik dan strategi. Namun, dirinya memaklumi situasi pandemi Covid-19 ini, perhatian tetap fokus pada kesehatan, agar terhindar dari virus corona. “Mental bertanding anak-anak tetap diasah, tetapi, jangan ceroboh dan utamakan kesehatan, mengingat atlet pelatda, tetap rutin tes swab antigen dan PCR, hingga menjelang keberangkatan. Jika terbukti positif, bisa terancam batal tampil di PON,” paparnya. (Daniel Fajry/balipost)