Ni Made Yogi Astrini. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Petarung Ni Made Yogi Astrini sukses merebut emas di kelas 58,1 – 62 kg, di ajang Kejurnas sekaligus Pra PON, di GOR Pajajaran Bandung, pada 2019. Hebatnya lagi, tim tarung derajat Bali keluar sebagai juara umum dengan mendulang 5 emas dan 2 perunggu, sekaligus meloloskan 8 petarung ke PON Papua.

Ditemui di GOR Lila Bhuana, Selasa (10/8), Yogi menerangkan, dirinya menekuni tarung derajat, berawal dari ekstrakurikuler di SMAN 1 Petang, Badung. “Saya memutuskan ekskul tarung derajat karena mengikuti teman sekolah,” kenang putri kedua pasangan I Made Astawa dan Ni Wayan Sumadi ini.

Baca juga:  Dari Pesisir Selatan Bali Dilanda Rob hingga Perempuan Turki Terseret Arus Pantai

Ia mengisahkan, pada Porjar Badung 2018, Yogi spontan merebut medali emas, selanjutnya untuk Porjar Bali dia hanya meraih perunggu. Namun, pada Porjar Badung dan Porjar Bali 2019, Yogi berhasil mendulang medali emas. “Berkat prestasi itu, saya dipercaya memperkuat Badung, pada Porprov Bali di Tabanan 2019,” tutur petarung kelahiran Denpasar, 4 April 2001 ini.

Alhasil, Yogi spontan menyabet emas pada hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali itu. “Selain berlatih di sekolah, saya juga ditempa di Satlat Winner di Pelaga, yang dilatih Kang Giri,” ucap Mahasiswi semester V Jurusan Pendidikan Agama Hindu, UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Akui Angka Kasus COVID-19 Meningkat Tajam

Sejak awal Agustus ini, Yogi memasuki TC sentralisasi sebagai persiapan menghadapi PON Papua. “Saya bertekad kembali menyabet emas di ajang PON,” kata dia.

Ia mengakui, sejak tampil di Kejurnas sekaligus Pra PON, merupakan pertama kalinya berlaga di event nasional. “Sejak babak penyisihan sampai final, saya bertarung empat kali dan bersyukur bisa mengalahkan lawan-lawan,” terangnya.

Meskipun tarung derajat tergolong olahraga yang keras, tetapi Yogi tidak gentar sebab dalam pertarungan ada aturan main untuk menyerang maupun menangkis, yang dibekali berbagai teknik, termasuk membloking.

Baca juga:  Dari Tambahan Masih Seratusan Kasus COVID-19 hingga Parkir Pesawat di Bandara Ngurah Rai

Sementara, Kang Nyoman Dana menegaskan, dirinya senantiasa memberikan rasa optimis kepada petarung asuhannya. “Bahkan, saya instruksikan tiap berlaga dalam suatu event, tanamkan dan yakinkan bahwa mampu merebut emas,” pesan dia.

Prestasi tarung derajat cukup fantastis dan spektakuler. Pasalnya, petarung Bali merebut gelar juara umum, sekaligus menggeser tuan rumah Pra PON Jabar yang menduduki posisi kedua, walaupun cabor tarung derajat berasal dari Jabar. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *