DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Selasa (10/8), jumlah kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan Bali masih tinggi. Sebanyak 36 warga di Bali meninggal akibat penyakit ini.
Dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, mayoritas pasien meninggal tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Komposisinya, sekitar 61 persen dari total tambahan korban jiwa atau sebanyak 22 orang.
Untuk sebarannya, seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19. Terdapat juga 1 warga dari kabupaten lain dicatatkan meninggal.
Penyumbang tambahan korban jiwa terbanyak adalah Denpasar 8 orang. Disusul di urutan kedua adalah Badung sebanyak 7 orang.
Kemudian Tabanan melaporkan 6 korban jiwa, Buleleng dan Jembrana sama-sama bertambah 4 orang, Gianyar dan Karangasem 2 orang, Klungkung, dan Bangli masing-masing bertambah 1 orang.
Hari ke-35
Tabanan memasuki hari ke-35 berturut-turut melaporkan tambahan korban jiwa. Jumlahnya kini sudah mencapai 181 orang atau rata-rata 5,1 kematian per hari.
Delapan pasien meninggal dilaporkan Denpasar terdiri dari 4 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 37 hingga 76 tahun.
Hanya 1 pasien memiliki penyakit penyerta, gangguan ginjal. Sebanyak 6 pasien meninggal pada 10 Agustus, satu orang pada 9 Agustus, dan seorang lagi pada 8 Agustus.
Tujuh pasien meninggal dilaporkan Badung, terdiri dari 4 perempuan dan 3 pria. Usianya antara 52 hingga 86 tahun.
Hanya dua orang yang memiliki komorbid. Jenisnya gangguan jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan stroke. Ketujuh pasien meninggal pada 10 Agustus.
Enam pasien meninggal dilaporkan Tabanan, terdiri dari 4 perempuan dan 2 pria. Usianya 51 hingga 76 tahun.
Empat pasien memiliki komorbid. Jenisnya gangguan ginjal, jantung, dan stroke. Keenam pasien meninggal pada 10 Agustus.
Pasien dari Buleleng
Sebanyak 4 pasien meninggal dicatatkan Buleleng, terdiri dari 3 perempuan dan 1 pria. Usianya antara 1 hingga 65 tahun.
Pasien berusia 1 tahun masuk ke RSUP Sanglah pada 27 Juli. Balita yang tidak memiliki komorbid ini meninggal setelah 2 minggu mendapat perawatan, 10 Agustus.
Sementara itu, ada dua pasien lainnya memiliki komorbid. Jenisnya gangguan paru dan tekanan darah tinggi. Tiga pasien lain yang dilaporkan Buleleng juga meninggal pada 10 Agustus.
Empat pasien meninggal juga dilaporkan Jembrana. Terdiri dari 1 perempuan dan 3 pria dengan usia antara 36 hingga 80 tahun.
Tiga pasien memiliki komorbid. Jenisnya gangguan paru, diabetes, gangguan ginjal, dan stroke. Keempat pasien meninggal pada 10 Agustus.
Dua pasien meninggal dilaporkan Karangasem terdiri dari perempuan usia 25 tahun dan pria usia 75 tahun. Keduanya tidak berkomorbid dan meninggal pada 10 Agustus.
Dua pasien meninggal juga dilaporkan Gianyar, terdiri dari pria berusia 61 tahun dan perempuan usia 70 tahun. Keduanya dirawat di RSUD Bali Mandara. Pasien pria dengan komorbid gangguan ginjal meninggal pada 9 Agustus. Sedangkan pasien perempuan yang tak berkomorbid meninggal pada 10 Agustus.
Tak Berkomorbid
Pasien meninggal dilaporkan Klungkung merupakan pria berusia 59 tahun. Warga yang tidak memiliki komorbid ini masuk ke RSUD Klungkung pada 30 Juli dan meninggal pada 10 Agustus.
Pasien meninggal dilaporkan Bangli merupakan perempuan berusia 51 tahun. Masuk ke RSUD Bangli pada 9 Agustus dan meninggal pada 10 Agustus.
Pasien meninggal dari luar Bali merupakan pria berusia 70 tahun. Masuk ke RSU Surya Husada Nusa Dua pada 28 Juli dan terkonfirmasi COVID-19 pada 6 Agustus. Pasien dengan komorbid tekanan darah tinggi dan stroke ini meninggal pada 8 Agustus.
Kumulatif korban jiwa mencapai 2.517 orang. Rinciannya 2.511 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 581 orang, Badung 401 orang, Tabanan 376 orang, Buleleng 354 orang, dan Karangasem 191 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 170 orang, Bangli 158 orang, Jembrana 143 orang, dan Klungkung 110 orang. Terdapat juga 27 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)