Pengerajin cagcag di Banjar Waliang, Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem saat membuat kerajinan. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 yang melanda hampir satu setengah tahun membuat semua sektor terpengaruh. Salah satunya, di sektor perajin cagcag.

Sejak pandemi melanda, membuat puluhan perajin tenun cagcag di Banjar Waliang, Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem berhenti operasi untuk sementara. Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana, mengatakan, perajin tenun cagcag tidak beroperasi sejak 2020. Ini, lantaran minimnya permintaan di pasaran.

Baca juga:  Pandemi Covid-19 Melandai, Momentum Bangkitkan Aktivitas Seni dan Budaya

Sebab, tempat menitipkan tenun cagcag sebagian besar tutup lantaran minim pembeli. “Hampir semua perajin tenun cagcag tak beroperasi untuk sementara akibat situasi ini,” ucapnya belum lama ini.

Sutirtayana menambahkan, di tengah situasi pandemi ini, penjualan kain tenun cagcag tak menentu. Dan stok kain masih banyak karena belum laku terjual. “Dengan belum lakunya kain tenun itu, membuat modal pengrajin banyak yang belum kembali sehingga pengrajin tidak memiliki modal untuk membuat kain tenun cagcag yang baru,” katanya.

Baca juga:  Pandemi Covid-19 Bukan Halangan Berkreasi

Dia menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan perajin cagcag kembali akan beroperasi, mengingat situasinya masih seperti ini. “Mungkin setelah kondisi kembali normal mereka kembali membuat kerajinan agar para perajin tidak merugi,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *