Suasana kremasi di Krematorium Pundukdawa di tengah pandemi COVID-19. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menindaklanjuti SE bersama PHDI dan MDA Bali terkait pembatasan upacara Panca Yadnya, Satgas COVID-19 Klungkung mengumpulkan Pengurus MDA dan PHDI Kabupaten, Pengurus dan Pengelola Krematorium. Pertemuan digelar di Kantor BPBD Klungkung, Kamis (12/8).

Nampak hadir pengurus Krematorium Puspa Desa Sulang dan Dharma Kusuma Pundukdawa. Juga petugas Satpol PP dan BPBD Klungkung.

Pengelola Krematorium Pundukdawa, I Ketut Gede Yuda Antara, mengatakan dalam pelaksanaan kremasi sudah melakukan pembatasan orang yang datang. Bahkan, dengan pelaksanaan prokes ketat.

Baca juga:  SKB Larangan Sampradaya Hanya Obat Sementara di Tengah Kekisruhan

Terkait dengan SE Bersama PHDI dan MDA Bali itu, ia menanggapi positif dan mendukung imbauan pemerintah. “Krematorium tetap berjalan, bahkan membantu peserta/jenazah covid. Sebelumnya bisa ngambil lebih dari 8 jenazah, sekarang walaupun permintaan banyak, kami maksimalnya 8 sawa,” kata Yuda Antara.

Di tengah situasi pandemi COVID-19, pihaknya tetap berusaha membantu untuk memproses jenazah COVID-19. Namun, mengingat belakangan jenazah dengan riwayat COVID-19 kian banyak, pihaknya mengharapkan desa adat juga mau melaksanakan prosesi ngaben di desa, bagi warga dengan riwayat COVID-19.

Baca juga:  Karya Padudusan di Pura Penataran Sasih

Sehingga Krematorium Pundukdawa tidak kewalahan. Ia mengaku prihatin melihat umat, yang kesulitan melakukan proses ngaben terhadap keluarga yang terpapar COVID-19. “Singkatnya kremasi di tempat kami tetap jalan. Tetapi yang hadir dari keluarga hanya 10 orang dan pake name tag. Warga yang tidak pake name tag tidak boleh hadir dan dipulangkan,” tegasnya.

Sekretaris Satgas COVID-19 Klungkung Putu Widiada, mengatakan pertemuan ini untuk menekankan kembali isi SE bersama PHDI dan MDA Bali agar benar-benar dipatuhi oleh umat. Pihaknya juga mengapresiasi dalam pelaksanaan kremasi, pengelola krematorium sudah mampu menekan umat yang hadir langsung ke lokasi.

Baca juga:  Bersamaan dengan Nyepi, Siswa Tak Perlu Sekolah saat Perayaan Saraswati

SE Bersama ini, menurutnya, semangatnya sangat baik. Yakni untuk menyelamatkan masyarakat dari pandemi COVID-19.

Ia berharap semua umat Hindu di dalam melaksanakan Panca Yadnya, dapat benar-benar melaksanakan protokol kesehatan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *