Direktur Utama BRI Sunarso mengajak pelaku UMKM untuk menjadi lokomotif penggerak di tengah momentum kebangkitan ekonomi nasional. (BP/Dokumen BRI)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Hari UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Nasional yang jatuh pada Kamis (12/8), Direktur Utama BRI Sunarso mengajak pelaku UMKM untuk menjadi lokomotif penggerak di tengah momentum kebangkitan ekonomi nasional. Sunarso mengungkapkan sinergi dengan UMKM merupakan kunci agar Indonesia dapat segera bangkit.

Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan yang berat kepada UMKM. “Oleh karena itu, mari kita saling berkolaborasi dan bersinergi untuk membuat UMKM Indonesia mampu melampaui berbagai tantangan baik yang disebabkan pandemi, maupun tantangan lainnya. Sehingga UMKM kedepan tidak hanya mampu tumbuh tapi juga semakin tangguh sehingga dapat bertumbuh berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca juga:  Dari Napi Lapas Kerobokan Ditembak hingga 18 Negara Bisa Masuk Indonesia

BRI sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan UMKM selama pandemi terjadi. Diantaranya yakni melakukan restrukturisasi kredit terdampak covid dengan nilai mencapai Rp 175,16 triliun hingga akhir Juni 2021.

Selain itu, hingga akhir Juni 2021 BRI juga terus menyalurkan kredit kepada segmen UMKM dengan nominal mencapai Rp 749 triliun atau setara dengan 80,62 persen total kredit BRI. “Porsi kredit UMKM BRI tersebut akan terus ditingkatkan dan BRI menargetkan angka ini akan tembus mencapai 85 persen pada tahun 2025,” ungkapnya.

BRI sebagai bank yang memiliki fokus bisnis di segmen UMKM telah mendukung program-program dalam mengembangkan UMKM. Penyaluran kredit di segmen UMKM BRI telah mencapai sebesar Rp 749 triliun atau sebesar 80,62% dari total portfolio kredit BRI.

Baca juga:  Gaji Pimpinan OIKN Dipastikan Sudah Dibayarkan

Sunarso menambahkan menghadapi dampak pandemi ini, BRI telah melakukan restrukturisasi kredit UMKM yang akumulasinya telah mencapai 231,5 triliun kepada lebih dari 3 juta nasabah. Sekitar Rp 50 triliun diantaranya telah pulih kembali dan yang benar-benar gagal hanya Rp 1,6 trilun. “Terhadap kredit yang gagal tersebut, BRI telah mengelolanya dengan sangat hati-hati dengan memiliki cadangan lebih dari cukup sehingga tidak mengganggu kinerja BRI secara keseluruhan,” tambahnya.

Baca juga:  PUPR Promosikan Pamsimas Dalam World Water Forum Ke-10

Sunarso juga menjelaskan peran BRI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui penyaluran kredit BRI di sektor pertanian yang telah mencapai sebesar Rp 117,5 triliun atau tumbuh 12,8% secara tahunan dengan share 12,6% terhadap total kredit BRI. “Khusus pembiayaan ekosistem beras dengan Rice Mill Unit telah diberikan kepada 40.798 nasabah dengan total kredit sebesar Rp 4,1 triliun,” jelasnya.

“Mari kita bersama-sama menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik ini, terutama menjaga keberlanjutan UMKM agar semakin Tangguh, memiliki kemampuan untuk naik kelas dan tumbuh secara sehat dan sustainable,” pungkas Sunarso. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *