AAGN Ari Dwipayana. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Semangat kebersamaan dan jiwa patriotisme justru semakin menguat di saat menghadapi tantangan pandemi COVID-19 saat ini. Demikian disampaikan oleh AAGN Ari Dwipayana, Pembina Gita Santih Nusantara, Sabtu (14/8).

Ari menyampaikan ini saat menjadi keynote speaker, dalam Dialog Kebangsaan dan Doa Bersama Untuk Bangsa Pahlawan dan Tenaga Kesehatan secara online. Ia menegaskan bahwa sejarah selalu mencatat, bahwa ketika bangsa ini menghadapi ujian dan tantangan, semua anak-anak bangsa Indonesia akan selalu terpanggil dan berkorban untuk tanah air.

“Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan persatuan. Kita semua akan tetap bisa menjaga kapal besar, Indonesia, tetap kuat dalam menyeberangi krisis” tegas Koordinator Staf Khusus Presiden ini, dikutip dari keterangan persnya.

Baca juga:  Ekonomi Belum Membaik, Pemkot Denpasar Diminta Toleransi Pedagang Bermobil

Dijelaskan Ari, di tengah berbagai kesulitan akibat pandemi, di seluruh pelosok negeri, warga bangsa saling menjaga antar-anggota keluarga, antartetangga, dan antarkampung. Hal ini memperlihatkan keterbatasan tidak menghalangi diantara anak bangsa untuk saling memberi, berbagi, dan menggalang solidaritas.

Lebih lanjut, Ari mengajak seluruh peserta dialog kebangsaan menundukkan kepala sejenak, mengheningkan cipta, untuk mengenang jasa para patriot, pahlawan kemanusiaan yang gugur demi menyelamatkan penderita COVID-19.

Ari yang juga Sekjen Kagama juga mengajak seluruh umat untuk mengoptimalkan ikhtiar skala-niskala (lahir-batin). Menyingkirkan ego pribadi, ego kelompok atau golongan. Ari mengajak semua warga bangsa untuk berkorban bersama-sama, menahan diri, dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca juga:  Tarik Minat Milenial, Museum Perlu Optimalkan Teknologi Virtual dan Animasi

Toleransi Beragama dan Toleransi Sosial

Kegiatan dialog kebangsaan ini juga menghadirkan Panglima TNI, Marsekal TNI (Dr (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P. Panglima memberikan orasi kemerdekaan, sesuai tema dialog “Memaknai Kemerdekaan Melalui Toleransi dan Kedamaian”.

Hadi menyampaikan indahnya toleransi antar umat beragama dan toleransi sosial yang ada di bumi pertiwi Indonesia, yang menjadi rumah bersama kita semua, apapun latar belakang Agama, suku bangsa, budaya, dan bahasanya. Panglima TNI menceritakan bagaimana Indahnya toleransi tersebut hidup secara real di tengah masyarakat.

Melalui cerita Agung Rangkuti seorang guru yang tugas di Indonesia timur. Contoh-contoh toleransi juga terlihat dalam pentas kesenian, baik cerita Ramayana yang pemainnya berasal dari agama yang berbeda-beda.

Baca juga:  Disarankan HGB Bukan SHM, AMTAG Tegas Menolak

Hadi melanjutkan, toleransi menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Toleransi adalah buah dari sikap saling menghormati, ditengah perbedaan. Sebuah sikap adi luhung yang telah berakar di Indonesia.

“Negara besar dengan ribuan pulau, ratusan juta penduduk, dengan kekayaan sumber daya alam, dengan berbagai keanekaragaman budaya, tidak mungkin berdiri sampai hari ini, tanpa adanya toleransi, persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Acara yang juga diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun pertama Gita Santih Nusantara dilanjutkan dengan doa lintas agama dan dialog kebangsaan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *